Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Non-Muslim Silahkan Masuk Masjid, Asal Jangan Beribadah

13 Maret 2021   07:19 Diperbarui: 13 Maret 2021   08:19 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bule asal Australia, Jeremy Philips ketika mengucapkan syahadat di Masjid Agung Sudirman, Denpasar (dok.pri)

Petang itu, suasana Masjid Agung Sudirman, Denpasar cukup ramai. Halaman depan masjid penuh dengan mobil dan sepeda motor. Usai salat Maghrib, sebuah meja kecil diletakkan di tengah ruangan dalam.

Di serambi masjid, terlihat beberapa bule sedang duduk bergerombol. Yang pria memakai celana panjang, sementara yang wanita menutupi rambutnya dengan kerudung.

Ada apa?

Ternyata, bule-bule itu sedang mengantarkan teman mereka, Jeremy Philips yang hari itu akan mengucapkan kalimah syahadat. Ya, Jeremy Philips memutuskan untuk memeluk Islam, berkat dorongan dari calon istrinya.

Dengan dipandu dan dituntun oleh takmir Masjid Agung Denpasar, disaksikan calon istri yang duduk tidak jauh darinya, Jeremy Philips mengucapkan kalimat syahadat dengan lancar. Pekik takbir langsung menggema di antara jamaah masjid dan orang-orang yang menyaksikan peristiwa cukup langka tersebut.

Akan halnya bule-bule teman Jeremy Philips, usai prosesi pengucapan kalimat syahadat itu, mereka berkeliling seputar Masjid Agung Sudirman. Ada yang selfie, mengambil foto masjid dari berbagai sudut, hingga melayani permintaan warga lokal yang ingin foto bersama.

Rumah Ibadah Boleh Dimasuki Siapa Saja

Peristiwa yang saya ceritakan itu terjadi pada 2015 ketika saya masih tinggal di Denpasar. Sengaja saya ceritakan untuk menunjukkan bahwa masjid, rumah Allah, tempat ibadah orang Islam, juga boleh dikunjungi orang non muslim. Seperti halnya saya yang kadang diajak teman asli Bali mengunjungi Pura, atau pernah waktu KKN dulu masuk gereja untuk sosialisasi program kerja.

Ya, hakekatnya tempat ibadah itu boleh dimasuki siapa saja, tak terbatas pada pemeluk agamanya saja. Orang Islam boleh masuk gereja, pura atau wihara. Begitu pula, orang non muslim boleh masuk masjid. Hanya saja, kita tidak bisa beribadah di tempat ibadah milik pemeluk agama lain.

Saya tak bisa salat di gereja atau pura. Teman saya yang Hindu juga tak bisa sembahyang di masjid atau gereja. Ritual ibadah hanya bisa dilakukan di tempat-tempat yang sesuai dengan kepercayaan kita masing-masing.

Makanya, saya langsung heran dengan omongan seorang pejabat yang meminta Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Indonesia yang seolah menjadi simbol umat Islam Indonesia, lebih terbuka untuk non muslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun