Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Upah Tidak Mencukupi, Sesuaikan Gaya Hidup dengan Isi Dompet

13 November 2020   10:06 Diperbarui: 13 November 2020   10:09 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesuaikan gaya hidup dengan isi dompet, bukan menyesuaikan isi dompet demi gaya hidup (ilustrasi: unsplash.com/bady abbas)

Upah minimum untuk pekerja (hampir) selalu naik setiap tahunnya. Katanya sih karena biaya kebutuhan hidup juga selalu naik. Tapi benarkah demikian?

Biaya kebutuhan hidup selalu naik, atau gaya hidup yang kita naikkan sendiri?

Saya pernah mengalami masa bekerja dengan upah minimum, sementara biaya hidup di kota tempat saya tinggal lumayan tinggi, hampir sama dengan biaya hidup di ibu kota. Ketika itu saya menerima upah 1,5 juta.

Kalau dihitung-hitung, upah senilai itu sudah pas untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Ambil contoh perhitungannya seperti ini:

Biaya kos: 500 ribu

Makan, jika sehari 3 kali sudah mengurangi upah saya sebesar 720 ribu. Tersisa 280 ribu.

Ini belum termasuk bayar cicilan motor sebesar 400 ribu, dan untuk nafkah keluarga di kampung halaman. Bisa dibayangkan sendiri kan betapa pusingnya mengatur keuangan dengan upah minimum?

Lalu, bagaimana cara saya menyiasatinya?

Pertama, saya penuhi dulu kewajiban yang harus saya bayar setiap bulan, yakni uang kos dan cicilan motor. Setelah itu, sisanya, sejumlah 600 ribu saya gunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Apakah cukup?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun