Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

4 Langkah Persiapan agar Tetap Tenang Menghadapi Ancaman Resesi

21 Agustus 2020   13:50 Diperbarui: 21 Agustus 2020   20:30 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ekonomi | Photo by Morning Brew on Unsplash

Resesi, kata ini seolah sedemikian menakutkan. Ketika memikirkan resesi, kita melihatnya sebagai hal yang negatif. Wajarlah, karena berdasarkan pengalaman negara kita terkena resesi, pasar saham turun tajam yang menyebabkan investor lari meninggalkan gelanggang. 

Mata uang tidak stabil, malah cenderung jatuh tersungkur hingga barang-barang impor melonjak harganya. Perekonomian lesu, bahkan bagi rakyat kecil untuk mencari untung sepuluh ribu rupiah pun sulitnya setengah mati.

Belajar dari pengalaman resesi sebelumnya, ada 4 langkah persiapan yang bisa kita lakukan agar tetap tenang menghadapi resesi (ilustrasi: en.as.com)
Belajar dari pengalaman resesi sebelumnya, ada 4 langkah persiapan yang bisa kita lakukan agar tetap tenang menghadapi resesi (ilustrasi: en.as.com)
Resesi Adalah Transfer Kekayaan
Bukan bermaksud menakut-nakuti atau membuat panik, memang seperti itulah keadaan perekonomian kita saat gelombang resesi menerjang. Lagipula, daripada panik lebih baik tetap tenang sembari mempersiapkan segala hal yang bisa kita lakukan untuk menghadapi ancaman resesi.

Bagi para ekonom dan pakar keuangan, resesi tak ubahnya transfer kekayaan. Artinya, uang meninggalkan kantong masyarakat yang satu dan masuk ke kantong masyarakat yang lain.

Sederhananya, kekayaan dalam resesi ditransfer dari kantong mereka yang tidak mengerti dan tidak mempersiapkan diri, ke mereka yang lebih siap mengantisipasi.

Resesi juga lebih dari sekedar uang saja. Resesi adalah bagaimana kita beradaptasi dengan kondisi yang buruk,  tentang perubahan dalam cara kita menjalani hidup. Sama seperti perubahan dalam saldo bank kita, naik atau turun.

Kita punya pengalaman resesi dua kali, pada 1998 dan 2008. Dan lihatlah sekarang, bukankah kita termasuk dalam kelompok yang selamat? Nah, mengapa kita tidak mengambil pelajaran dari pengalaman resesi itu dan mempersiapkan segala hal untuk menghadapi ancaman resesi mendatang?

4 Langkah Persiapan Menghadapi Resesi
Belajar dari pengalaman resesi sebelumnya, ada 4 langkah persiapan yang bisa kita lakukan agar bisa selamat atau paling tidak mengurangi dampak pukulan resesi mendatang.

1. Ciptakan Arus Penghasilan Alternatif
Zona nyaman adalah pembunuh saat resesi tiba. Tidak peduli seberapa aman pekerjaan saat ini, apa pun bisa terjadi. Kita baru saja diberi contoh saat pandemi datang menghantam, berapa banyak pekerjaan yang hilang dan bisnis yang berantakan.

Jika yang terburuk terjadi, apa yang dapat kita lakukan? Buat daftar.

  • Berapa lama kita bisa mempertahankan pekerjaan atau bisnis yang sedang kita lakukan?
  • Apa alternatif kedua dan ketiga jika penghasilan utama kita hilang?
  • Apa pengeluaran yang bisa kita kurangi?

Dengan membuat daftar pertanyaan semacam itu, kita bisa mulai berpikir dan segera bertindak untuk menciptakan arus penghasilan alternatif. Gunakan kreativitas, bukan rasa takut untuk memandu kita bertahan dan keluar selamat dari krisis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun