Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tunggulah Sampai Anak-anakku Dewasa

9 Juli 2020   11:18 Diperbarui: 9 Juli 2020   11:10 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tunggulah sampai anak kucing tumbuh dewasa sebelum ia dibuang (dok.pri)

Bisik-bisik tetangga yang mengeluhkan kucing-kucing liar di rumahku semakin nyaring terdengar.

Tak ingin berlarut-larut dan supaya hubungan bertetangga tidak retak, kuputuskan membuang induk kucing liar dan keempat anaknya yang setiap hari menumpang teduh dan mencari sesuap makanan.

Tengah malam, kandang kucing sudah kusiapkan. Kutaruh sepiring ikan pindang bercampur sedikit makanan kaleng di dalamnya agar kucing-kucing itu tidak banyak bertingkah di perjalanan.

Di pojok teras rumah, kulihat induk kucing sedang tertidur lelap di atas rak sepatu. Di sekelilingnya anak-anak kucing ikut tertidur, saling berangkulan menghangatkan diri dari dinginnya udara malam.

Perlahan, satu persatu kuturunkan anak-anak kucing. Mungkin saking lelapnya, induk kucing tetap tertidur dan tidak merasakan pergerakan keempat anaknya yang kupindahkan.

Hingga tibalah saat aku mengangkat sang induk, mendadak ia meronta dan mendesis marah.

Terus mencakar dan menggigit tanganku, induk kucing itu mencoba melepaskan diri. Tak tahan dengan rontaannya yang semakin kuat, akhirnya kulepaskan sang induk kucing.

Secepat kilat sang induk kucing lari menjauh. Keempat anaknya yang terbangun karena keributan ini ikut lari lalu berkumpul dengan induknya.

Saat kudekati, serentak induk kucing dan anak-anaknya mundur menjauh. Kelima pasang mata itu mulai memandangku.

Entah halusinasi atau terbawa rasa kasihan, kulihat mata sang induk kucing seperti berkaca-kaca.

Tatapan matanya seolah membawa pesan,

"Tunggulah sampai anak-anakku dewasa hingga mereka bisa mencari makan sendiri."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun