Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Fenomena "Ghosting" dan Bagaimana Cara Menghadapinya

29 November 2019   23:46 Diperbarui: 30 November 2019   07:20 5738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi fenomena ghosting (sumber: diolah dari Canva.com)

Lebih baik mana, melihat kemarahan pasangan dan melihatnya bersedih, sakit hati karena putus hubungan, atau Tidak melihat apapun (meskipun dalam hati merasa si dia pasti akan tersakiti).

Orang yang di-ghosting (istilah populernya: ghostee) sudah tentu sakit hati, seperti yang dikatakan Ellya Khadam, "Aduh, duh, duh". Tapi si ghoster akan merasa sakit pula perasaannya. Mengapa? Ya karena dia sedang di persimpangan jalan. Seperti makan buah simalakama. Bicara terus terang sudah pasti akan menyakiti, langsung menghilang juga akan membuat sakit hati.

Ghosting Itu Kejam!

Ada banyak teori psikologi yang mengatakan bahwa ghosting itu lebih kejam daripada berterus terang memutuskan hubungan. Rasa sakit karena ghosting disebabkan karena biasanya seseorang yang telah membuat hubungan emosional atau bermakna selalu merasa pasangannya peduli dengannya.

Jadi, ketika dia tiba-tiba tidak peduli lagi, kamu merasa bingung, tertekan, sakit dan emosimu terkuras habis.  Yang tersisa adalah lubang ketidaknyamanan yang membutuhkan banyak jawaban.

Kamu jadi bertanya sendiri: Apakah yang kulakukan salah? Apakah aku sudah menyinggung perasaannya? Apakah karena ada kata-kataku yang menyakitkan hatinya? Apakah dia menghilang karena penampilanku yang tidak semewah teman-temannya? Dan sejuta pertanyaan kebingungan lainnya.

Tindakan ghosting pada dasarnya juga membuat pasangan menjadi tidak berdaya karena tidak memiliki kesempatan untuk bertanya atau mendapat informasi yang akan membantunya memproses pengalaman secara emosional. 

Sederhananya, ghosting membungkam pasangan dan mencegahnya dari mengekspresikan emosi untuk didengarkan. Dalam bahasa ilmiah, dan terlepas dari niatnya, ghosting adalah taktik interpersonal pasif-agresif yang dapat meninggalkan memar dan bekas luka psikologis (bingung kan?).

Bagaimana Cara Menghadapi Orang yang Ghosting?

Secara pribadi, aku belum pernah di-ghosting sepenuhnya. Maksudku, si dia yang dekat denganku pernah tiba-tiba menghilang tanpa ada kabar apapun juga. Tapi itu cuma sebentar. Ketika dia menghilang, aku juga tidak bertanya "Mengapa?"

1. Jangan Bertanya Mengapa!

Jadi, untuk menghadapi pasangan yang ghosting, yang harus kamu lakukan pertama kali adalah: Jangan bertanya Mengapa!

Jangan mengirim pesan berisi teori-teori imajinasi. Ketika pasanganmu menghilang, memang ada keinginan kuat untuk bertanya-tanya. Ini menjadi semacam penegasan diri bahwa apakah ada yang salah dengan hubunganmu tersebut.

Alih-alih mengirim teori konspirasi, lebih baik kamu mengirim pesan pendek yang ringan-ringan saja, kalau bisa juga lucu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun