Ghosting sebenarnya bukan fenomena baru dalam hubungan percintaan. Jauh sebelum kata ghosting dikenal, perilaku "meninggalkan orang yang dicintai tanpa ada pesan apapun" sering dikonotasikan dengan laki-laki bajingan. Ya nggak?
Sebelum Anna Kendrick bicara tentang ghosting, artis Indonesia sudah lebih dulu membuat lagunya. Masih ingat dengan lirik lagu "Kau Pergi Tanpa Pesan" yang dinyanyikan Ellya Khadam?
Kau pergi tanpa pesan
Ku nanti tiada datang
Di mana kau kini
Di mana kau kini
Aku tiada berkawan lagiAduh...! Aduh.!
Aduh. duh. duh.
Nah, itulah ghosting.
Tapi, sekarang ghosting tidak hanya dikonotasikan pada lelaki bajingan tak bertanggung jawab, wanita pun kerap melakukan ghosting. Menurut survey majalah Elle, perilaku ghosting juga dilakukan oleh wanita dengan porsi sama besar: 50:50!
So, please ladies, jangan menganggap ghosting itu cuma dilakukan pria saja ya. Kalian para wanita juga bisa dan kerap melakukan ghosting. Jujur saja.
Mengapa seseorang melakukan ghosting?
Dulu aku punya teman yang pernah melakukan ghosting pada pasangannya. Saat kutanya alasannya apa dia menghilang, jawabannya: Untuk menghindari konfrontasi karena takut jika mengatakan kebenaran malah akan melukai perasaan si dia!
Bagi ghoster (orang yang melakukan ghosting), ini adalah bentuk penghindaran ketidaknyamanan emosional diri sendiri.Â
Maksudnya, dengan menghilang tanpa ada kabar apapun, dia bisa menghindari tanggung jawab karena harus menjelaskan, dalam percakapan yang tidak nyaman, bahwa dia sudah tidak sepaham (sudah tidak ada chemistry) dengan pasangan.
Terdengar seperti pengecut? Sebelum menjustifikasi, pertimbangkan hal ini:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!