Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Mengucap Basmalah, Pelajaran Agama Pertama yang Sering Kita Lupakan

23 Mei 2019   21:15 Diperbarui: 24 Mei 2019   20:40 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi membaca Quran. (AFP/Wakil Kohsar)

ilustrasi Basmalah (sumber: nu.or.id)
ilustrasi Basmalah (sumber: nu.or.id)

Dalam ucapan basmalah, ada dua sifat Allah yang ditekankan, yakni Ar Rahman dan Ar Rahim. Ar Rahman -- Maha Pengasih/Maha Pemurah -- adalah curahan rahmat Allah pada setiap makhluknya. Sifat Maha Pemurah Allah ini dicurahkan pada siapapun juga makhluk yang ada di alam semesta ini, termasuk manusia (baik mukmin atau kafir). Sedangkan Ar Rahim -- Maha Penyayang -- adalah curahan Rahmat Allah kepada mereka yang beriman yang akan diberikanNya kelak di akhirat.

Dengan ucapan basmalah tersebut, Allah menghendaki agar seluruh sikap dan perbuatan kita selalu diwarnai oleh curahan rahmat dan kasih sayang. Kedua sifat Allah ini tak hanya ditanamkan pada manusia semata, melainkan juga untuk semua makhluk Allah, yang bernyawa atau tidak bernyawa sekalipun.

Ucapan basmalah adalah pelajaran tauhid yang penting dan paling pertama kita terima. Sayangnya, seiring bertambahnya usia kita, bertambah lupa pula kita pada pelajaran ini. Seberapa banyak dan seberapa sering kita mengucap basmalah sebelum melakukan segala aktivitas?

Yang paling mudah dan paling sering kita lakukan hanya saat sebelum makan saja bukan? Selebihnya, kita bahkan tak ingat dan tak pernah mengucap basmalah. Kita lupakan begitu saja pelajaran dan tuntunan yang pernah kita terima sewaktu kita masih kecil ini.

Seandainya kita menyadari, betapa dengan mengucap basmalah, setiap pekerjaan kita akan terlaksana dengan lancar dan baik. Menghasilkan output yang baik pula bagi kita dan tidak akan mengakibatkan kerugian bagi orang lain. Saat mengucap basmalah, kita telah membentengi diri dan pekerjaan kita dari godaan nafsu dan ambisi pribadi.

Dengan mengucap basmalah saat kita mulai menulis, percayalah apa yang kita tuliskan itu akan menjadi indah dan benar. Bukan semata menurutkan hawa nafsu untuk menuliskan hoaks dan fitnah. Curahan kasih sayang yang kita tanamkan melalui ucapan basmalah itu akan membuat tulisan kita menjadi bermanfaat bagi yang membacanya. Memberi inspirasi, pengetahuan atau informasi yang dibutuhkan pembaca.

Dengan mengucap basmalah, hitung-hitungan kita akan menjadi benar dan tidak salah dalam memasukkan angka. Salah dan sangat keliru jika sampai ada yang beranggapan, "dua tambah dua sudah pasti sama dengan empat, baik itu didahului ucapan basmalah atau tidak."

Dua tambah dua memang sama dengan empat. Namun jika didahului dengan ucapan basmalah, jumlah itu setidaknya diucapkan dengan indah dan baik. Lain halnya bila tidak mengucap basmalah, bisa jadi hasil sebenarnya yang tercatat adalah empat, tapi dalam kenyataannya yang diucapkan adalah tiga. Karena yang satu tercecer atau terselip di saku si penjumlah yang enggan mengucap basmalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun