Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan featured

Isra Miraj, Perjalanan Agung Nabi Muhammad yang Meneguhkan Keimanan Setiap Muslim

3 April 2019   11:48 Diperbarui: 22 Maret 2020   09:18 9820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: dokumentasi Himam Miladi

Kemudian, Nabi Muhammad dan Jibril naik ke langit ke-2. Disini Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yahya a.s dan Nabi Isa a.s. Rasulullah lalu menyapa dan memberi salam pada mereka. Nabi Yahya dan Nabi Isa menjawab salam Rasulullah dan kemudian menyatakan persaksian mereka pada kenabian Muhammad.

Di langit ke-3, Nabi Muhammad berjumpa dengan Nabi Yusuf a.s. Usai membalas salam dari Rasulullah, Nabi Yusuf menyatakan keimanannya pada kenabian Muhammad. Di langit ke-4, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Idris a.s. Sebagaimana para nabi sebelumnya, Nabi Idris juga menyatakan keimanannya pada kenabian Muhammad.

Kemudian, Nabi Muhammad dan Jibril naik ke langit ke-5. Disini Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Harun a.s. yang juga menyatakan keyakinannya pada kenabian Muhammad. Di langit ke-6, Nabi Muhammad menjumpai Nabi Musa a.s. Nabi Muhammad memberinya salam, yang kemudian dibalas salam pula oleh Nabi Musa dan menyatakan kesaksiannya pada kenabian Muhammad.

Ketika hendak meninggalkan langit ke-6 ini, Nabi Muhammad melihat Nabi Musa menangis. Beliau kemudian bertanya, mengapa Nabi Musa menangis. Dijawab oleh Nabi Musa, ""Saya menangis karena seorang pemuda yang diutus setelah saya akan memiliki lebih banyak pengikut dari bangsanya yang masuk Surga daripada bangsaku sendiri."

Setelah itu, Nabi Muhammad dan Jibril naik ke langit ke-7. Disini Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s, Bapak Para Nabi dan Rasul. Dengan takzim, Nabi Muhammad memberi salam, dan Nabi Ibrahim pun membalas salamnya serta menyatakan keimanannya pada kenabian Muhammad s.a.w.

Dari langit ke-7, Jibril kemudian mengantarkan Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha. Saat di pintu gerbangnya, Jibril mempersilahkan Rasulullah untuk masuk, sementara dia sendiri menunggu di luar karena para malaikat sendiri termasuk dirinya tidak diijinkan untuk masuk ke dalam.

Nabi Muhammad mendapat perintah Sholat 

Di Sidratul Muntaha ini, Rasulullah bertemu langsung dengan Sang Khaliq, Zat Pencipta Alam Semesta, Allah SWT. Nabi Muhammad mendapat perintah untuk menegakkan sholat lima puluh waktu sehari.

Sekembalinya dari Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa yang kemudian bertanya, "Apakah Allah memberimu suatu perintah untuk dilakukan umatmu?".

"Benar, Allah mewajibkan sholat lima puluh waktu sehari," jawab Nabi Muhammad.

"Kembalilah dan mintalah keringanan. Umatmu tidak akan kuat menjalankan perintah sholat lima puluh waktu sehari," kata Nabi Musa.

Nabi Muhammad menuruti nasehat pendahulunya tersebut, kembali ke Sidratul Muntaha, meminta keringanan jumlah sholat yang diwajibkan untuk ummatnya. Begitulah, setiap kali turun dan bertemu lagi dengan Nabi Musa, Nabi Muhammad disarankan untuk meminta keringanan jumlah waktu sholatnya karena menurut Nabi Musa itu masih terasa berat. Hingga tersisa perintah sholat lima waktu, Nabi Muhammad menolak usulan Nabi Musa untuk kembali dan mengatakan itu sudah cukup.

Teladan Keimanan dari Abu Bakar As Shiddiq terhadap peristiwa Isra' Mi'raj

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun