Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Marahnya Negarawan dan Tertawanya Para Dagelan

1 April 2019   08:33 Diperbarui: 1 April 2019   09:36 2911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: imgur.com

"Bersiaplah untuk berperang. Kata itu adalah bagian dari kalimat yang cukup terkenal, (yaitu) 'Si vis pacem, para bellum', yang artinya adalah, 'Jika kau menginginkan perdamaian, bersiaplah untuk berperang," jelas Keanu Reeves tentang judul film John Wick Chapter 3: Parabellum seperti dikutip dari ComingSoon.net.

Dalam debat capres keempat sesi tema Pertahanan dan Keamanan, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengutip peribahasa latin yang terkenal di kalangan militer tersebut. Menurut Wikipedia, peribahasa tersebut diyakini dikutip dari penulis militer Romawi Publius Flavius Vegetius Renatus: Igitur qui desiderat pacem, praeparet bellum.

Ide pokok perkataan ini sudah ditemukan pada Undang-undang VIII ( 4) Plato 347 SM dan Epaminondas 5 Cornelius Nepos. Kemudian muncul dari perkataan Flavius Vegetius Renatus sekitar tahun 400 M di dalam kata pengantar De re militari:

"Qui desiderat pacem, bellum praeparat". ("Siapa menginginkan perdamaian, bersiaplah untuk perang").

Prabowo mengutip peribahasa tersebut dalam kaitannya dengan pernyataan tentang lemahnya pertahanan negara. Di tengah penjelasannya, beberapa orang yang hadir dalam debat capres keempat lantas tertawa. Prabowo, dengan mimik muka serius kemudian bertanya,

"Kenapa kalian tertawa? Ada yang lucu? Pertahanan negara kita lemah, kalian malah ketawa."

Perkataan Prabowo tersebut lantas digoreng menjadi isu Prabowo pemarah dan otoriter. Orang tertawa kok tidak boleh. Ini kan hak asasi setiap orang.

Oh iya, tertawa itu hak asasi. Semua orang boleh tertawa. Pernyataan Prabowo tentang lemahnya pertahanan negara kita pun boleh ditertawakan siapa saja. Namun, dengan kejadian tersebut kita bisa melihat suatu kenyataan yang ironis dari negeri ini. Saat seorang yang sudah kenyang pengalaman tentang militer, pertahanan dan keamanan negaranya menjelaskan pentingnya penguatan pertahanan negara, sekelompok orang dengan mudahnya mentertawakan penjelasannya tersebut.

Mungkin bagi sebagian orang masalah HanKam tidak begitu penting. Tapi bagi orang yang sejak masa mudanya terdidik secara militer, pernah bertempur membela negara, Pertahanan dan Keamanan negara adalah nomor satu. Tidak dapat diganggu gugat. Prabowo paham betul akan hal itu.

Mungkin pula bagi sebagian orang menertawakan peribahasa yang dikutip Prabowo. Negara lagi damai begini, kok disuruh bersiap untuk perang. Tidak ada ancaman invasi hingga 20 tahun mendatang, tidak ada konflik militer dengan negara manapun, mengapa harus bersiap perang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun