Kesebelasan Belgia tampil perkasa di ajang Piala Dunia 2018. Dua pertandingan awal grup G dilalui dengan sempurna. Total 8 gol dijaringkan Eden Hazard dan kawan-kawan ke gawang lawan, masing-masing 3 ke gawang Panama dan 5 gol ke gawang Tunisia.Â
Jumlah gol mereka menyamai prestasi tuan rumah Rusia. Dengan raihan 6 poin, Belgia langsung memastikan diri lolos ke babak 16 besar, apapun hasil pertandingan terakhir mereka melawan Inggris nanti.
Hampir semua pengamat sepakbola setuju, bahwa kesebelasan Belgia dalam satu dekade terakhir ini merupakan generasi emas sepakbola negara tetangga Belanda tersebut.Â
Semua lini dari kesebelasan Setan Merah-julukan tim Belgia-diisi oleh bintang-bintang kelas dunia, yang bermain di klub-klub besar dan kompetisi terbaik di Eropa. Sayangnya, dalam satu dekade itu pula generasi emas sepakbola Belgia mempunyai satu cacat yang meninggalkan lubang kesempurnaan mereka. Tak ada piala yang mampu mereka angkat selama ini.
Piala Dunia 2018 diyakini penggemar Belgia merupakan momen tepat untuk menyempurnakan generasi emas Belgia. Hanya dengan meraih gelar juara-lah sepakbola Belgia akan diakui dunia sebagai salah satu kekuatan yang patut diperhitungkan. Yang mampu disejajarkan dengan nama-nama besar penuh sejarah seperti Inggris, Prancis, Italia, Jerman dimana para pemain mereka berkompetisi.
Mengusung skema permainan 3-4-2-1, Roberto Martinez seakan ingin memaksimalkan para pemain bintangnya yang banyak mengisi peran sebagai gelandang. Hampir semua pemain yang dibawa pelatih Roberto Martinez adalah legiun asing yang bermain di kompetisi luar negeri. Dari 28 pemain yang dibawa ke Rusia, cuma ada 3 pemain lokal, yang semuanya bermain di klub Anderlecht.
Di posisi penjaga gawang, Thibaut Courtois yang bermain untuk Chelsea nyaris tak tergantikan. Hanya cedera saja yang akan menggeser Courtois dari peran sentralnya menjaga gawang Belgia.Â
Penggantinya pun tak kalah cemerlang, yakni Simon Mignolet yang sudah kenyang dengan pengalaman bermain di Liga Primer Inggris. Sementara kiper Wolves Koen Casteels dan produk dari klub lokal Anderlecht Matz Sels harus puas duduk manis di bangku cadangan.
Di jantung pertahanan, Belgia benar-benar tidak kekurangan pilihan. Kompany, Toby Alderweireld, Jan Vertonghen dan Thomas Vermaelen seakan mampu menutupi lini pertahanan Belgia dari tetesan air.Â
Namun pada Piala Dunia 2018, Roberto Martinez lebih memilih Dedryck Boyata - yang kini bermain untuk Glasgow Celtic-untuk menemani Alderweireld dan Verthongen. Ketiga bek ini terbukti mampu menjadi benteng pertahanan yang kuat. Gawang Belgia hanya kebobolan dua gol saja dalam dua pertandingan.
Lini tengah Belgia benar-benar membuat iri tim negara lain dalam turnamen Piala Dunia kali ini. Kevin De Bruyne dan Axel Witsel di tengah, serta Yannick Ferreira Carrascao dan Thomas Meunier yang digeser dari posisi aslinya sebagai bek menjadi penyuplai bola pada tiga penyerang di depan.Â