Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ingin Romantis Saat Bulan Ramadan? Menikahlah Dahulu

23 Mei 2018   07:07 Diperbarui: 23 Mei 2018   07:19 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (dok.pribadi)

Bulan Ramadan tak hanya penuh berkah, tapi juga bernuansa romantis. Hal romantis apakah yang bisa dilakukan saat bulan puasa? Banyak kok. Tarawih bareng, tadarus bersama, berburu takjil berdua, menyiapkan makan sahur bersama, ngabuburit berdua. Tapi, semua hal romantis seperti itu tidak bisa kita lakukan jika belum menikah. Benar kan?

Memangnya kita mau merusak pahala puasa dengan menggandeng tangan seseorang yang bukan muhrim? Tak hanya menghilangkan pahala puasa, hal seperti ini saja sudah dilarang agama. "Jangan mendekati zina!" Larangan ini sepertinya sudah jelas. Mendekati saja tidak boleh, apalagi melakukannya! Naudzubillah.

Karena itu, romantisme di bulan Ramadan hanya bisa dilakukan oleh mereka yang sudah menikah, menjadi pasangan resmi dan halal. Idealnya memang seperti itu. Tapi kenyataannya, bisa kita lihat sendiri sangat jauh dari apa yang sudah digariskan oleh nilai-nilai syariat Islam.

Anak-anak muda berpasangan dengan mesra saat ngabuburit di taman-taman kota. Bergandengan tangan tanpa merasa risih. Saat tarawih tiba, yang laki-laki menyusul pacarnya. Minta ijin pada orang tuanya untuk mengajak tarawih bareng di masjid. Ironisnya, orang tuanya juga mandah saja, mengiyakan dan mencari pembenaran, "Masih untung ada yang anak muda mengajak tarawih bareng".  Pembenaran semacam inilah yang nantinya akan mendegradasi nilai syariat Islam pada anak-anak muda tersebut.

Melakukan dan mengumbar kemesraan di bulan Ramadan padahal masih belum halal saat ini seolah sudah menjadi hal yang biasa. Bila ada yang mengingatkan malah dibilang kolot, tidak mengerti gaya hidup yang sesuai zaman. Masih mending dibilang kolot, karena tak jarang ada pula yang mengatakan kita sok suci bahkan sudah terjangkit virus radikal.

Lain halnya bila kita sudah menikah. Romansa bulan Ramadan akan lebih terasa. Bahkan bisa menambah semangat kita untuk beribadah dengan lebih baik. Coba bayangkan, saat sahur tiba, kita bisa membangunkan pasangan kita dengan mencium keningnya sembari berucap mesra, "Sayang, bangun yuk, sudah waktunya sahur". Amboi, so sweet dan mesra banget bukan? 

Bayangkan pula pada sore hari, sembari menunggu adzan maghrib, bersama dengan pasangan kita bersepeda motor keliling kota. Sang istri memeluk erat pinggang suami. Menyusuri pasar-pasar takjil untuk dinikmati di rumah nanti. Saat membayangkan adegan seperti itu, apa yang dilakukan Dilan dan Milea di film mereka saja tidak ada seujung kukunya.

Meski penuh dengan nuansa romantis, bukan berarti kita yang sudah berpasangan secara sah dan halal bisa mengumbar momen kemesraan begitu saja di depan umum. Apalagi jika melakukannya di siang hari. Karena salah satu fungsi ibadah puasa itu adalah untuk berlatih menahan hawa nafsu, bahkan terhadap pasangannya sendiri.

Bagi saya, hal paling romantis bersama keluarga yang bisa didapatkan saat Ramadan tiba adalah ketika sadar, bahwa bulan suci ini merupakan sebuah momentum untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas ibadah. "Jaga dirimu dan keluargamu dari api neraka", itulah yang Allah firmankan kepada kita.

Karena itu, perbaikan kuantitas dan kualitas ibadah ini tidak hanya untuk diri sendiri sehingga bisa menjadi suri tauladan bagi anggota keluarga yang lain. Juga untuk mengingatkan kepada istri dan anak-anak karena belum tentu kita akan bisa berjumpa lagi dengan Ramadan di tahun depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun