Mohon tunggu...
Pretty Luci Lumbanraja
Pretty Luci Lumbanraja Mohon Tunggu... Dosen - Your young lecturer and an amateur writing

Do, Calm, and Pray

Selanjutnya

Tutup

Money

Sumut Juga Memiliki Potensi

23 Juni 2019   22:30 Diperbarui: 23 Juni 2019   22:38 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pretty Luci


Belakangan ini kita terus mendengar kabar tentang pertumbuhan ekonomi yang terjadi pasca pilpres dan pileg 2019. Harapan masyarakat sangat tinggi kepada presiden yang akan terpilih tentang bagaimana meningkatan pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. Fokus pemerintah belakangan ini mengenai pertumbuhan investasi di Indonesia dengan terutama pada pertumbuhan investasi setiap kuartal di tahun 2018 dengan melihat pergerakan IHSG-nya. Dimana yang menjadi kekhawatiran utama adalah jumlah investasi asing akan menurun pada kuartal 1 tahun ini. Kita bersyukur sebab prospek investasi masih positif berupa kegiatan di berbagai sektor di Indonesia.

Sektor-sektor di pulau Jawa menjadi salah satu peluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan realisasi investasi asing dan domestik di Indonesia. Dari CNN Indonesia, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) mencatat porsi realisasi asing dan domestik didominasi di provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah. Provinsi dengan realisasi terbesar berada di Jawa Barat sebesar Rp 37,3 triliun, atau 19,1 persen dari total investasi. DKI Jakarta Rp 24,7 triliun atau 12,7 persen, dan Jawa Tengah Rp 21,4 triliun atau 11 persen. Jawa Timur Rp 12,6 triliun atau 6,5 persen, dan Banten Rp 12,5 triliun, atau 6,4 persen.  Data di atas megindikasikan bahwa sumbangsih dari provinsi tersebut sangat besar dalam menunjang reliasasi investasi di Indonesia.

Ternyata tidak hanya itu saja. Tren peningkatan investasi juga dipengaruhi oleh provinsi-provinsi di luar Jawa. Dilihat dari indikator peningkatan angka 16,7 persen dibanding kuartal 1 tahun 2018. Provinsi-provinsi yang memberikan sumbangsih tersebut adalah Indonesia bagian timur (Sulawesi, Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku). Khususnya pada sektor pengolahan hasil tambang. Tidak hanya menilik sektor pertambangan, sektor pariwisata juga menjadi salah satu lirikan penungjang investasi asing. Khususnya pada pariwisata bahari dan wisata minat khusus yang menganekaragami destinasi wisata Indonesia khususnya negara asing.

Dari sektor usaha juga, baik itu dari bidang usaha transportasi, gudang, dan telekomunikasi. Sektor listrik, gas, dan air. Sektor konstruksi, perumahan, kawasan Industri, dan perkantoran. Akumulasi dari pencapaian di berbagai sektor memberikan angka pada pertumbuhan investasi di Indonesia baik itu pada Penanaman Modal Dalam Negeri maupun Penanaman Modal Asing (PMA) di kuartal 1 tahun 2019. Peluang-peluang ini juga yang membuat Indonesia bagian timur menjadi lirikan pemerintah Indonesia dalam rencana pemindahan ibu kota baru. Supaya tidak terlalu jauh saya mengupas opini, saya melihat sumatera utara juga memiliki potensi dalam peningkatan investasi di Indonesia. Bukanlah isapan jempol.

Pertama, sektor pariwisata di Sumatera Utara (Sumut) juga berpotensi dalam mendukung akselerasi perekonomian di Indonesia. Kita tahu wisata di Sumut yaitu Danau Toba dan daerah lainnya dapat mendorong peningkatan kunjungan dari wisatawan asing apabila dilakukan pengembangan destinasi wisata oleh pemerintah pusat dan setempat. Peningkatan itu dapat memberikan sumbangsih yang besar pada devisa negara. Hanya saja kelemahannya diperlukan sistem yang jujur dalam pemanfaatan dana untuk mengelola pembangunan infrastrukturnya.

Kedua, dari sektor perkebunan dan industri pengolahan, Sumut juga tidak kalah dari provinsi lain. Hasil hutan, karet dan kelapa sawit juga memberikan sumbangsih pada devisa negara. Hanya saja diperlukan fokus pemerintah bagaimana meningkatkan produktivitas khususnya kelapa sawit. Dimana yang kita tahu, minyak kelapa sawit dapat diekspor sebagai bahan baku dalam pengolahan atau industri bahan baku di berbagai negara.

Tidak hanya itu peluangnya. Dari berbagai bidang khususnya dalam pendidikan dan pengembangan sedang gencar-gencarnya melakukan penelitian untuk penemuan baru guna mendapatkan fungsi lain dari pengolahan kelapa sawit selain digunakan dalam bahan baku industri. Misalkan sebagai sumber energi baru yang ramah lingkungan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan atau mesin.

Ketiga, dari sektor pertanian, perikanan dan peternakan.  Sektor pertanian bahan pangan seperti padi, dan jagung dan tanaman-tanaman lain yang apabila terus difokuskan dapat memberikan peningkatan perekonomian negara. Sektor perikanan dari budidaya tanbak udang, budidaya laut dan kolam. Sektor peternakan berupa komoditi kerbau sungai, sapi, ayam, dan unggas lainnya. Dan masih banyak sektor lain yang apabila difokuskan peningkatannya baik dari segi produktivitas dan pengolahannya.

Peningkatan infrastruktur di Sumut seperti pembangunan bandara udara, pelabuhan, jalan rel kereta api, jembatan, bendungan dan jalan-jalan tol juga menunjang kegiatan ekonomi dan investasi. Booming infrastuktur mendorong perputaran uang, pertambahan pekerja, perluasan lapangan pekerjaan yang akan mendorong sektor-sektor lain dalam pemanfaatannya.

Tinggal memoles mental-mental sumber daya manusia yang lebih baik dalam memberlangsungkan pembangunannya tidak hanya bagi antar tenaga-tenaga kerja, pihak manajemen organisasi melainkan pada penegak hukum dan pemerintah. Seperti kemudahan administrasi, tidak adanya kegiatan korupsi, suap dan menyuap, dan pengolahan keselamatan, kesehatan kerja bagi tenaga kerjanya. Karena tidak akan terjadi tujuan pembangunan ekonomi Indonesia yang baik apabila oknum-oknum yang terlibat masih memiliki pola pikir buruk demi keuntungan pribadinya. Semuanya akan sia-sia dan tidak akan ada peningkatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun