Mohon tunggu...
Pretty Luci Lumbanraja
Pretty Luci Lumbanraja Mohon Tunggu... Dosen - Your young lecturer and an amateur writing

Do, Calm, and Pray

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga Kelapa Sawit Anjlok, Pemerintah Harus Bagaimana?

11 Desember 2018   22:00 Diperbarui: 11 Desember 2018   22:03 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Indonesia adalah negara yang dikenal dalam bidang agrarianya khususnya pada lahan kelapa sawit. Berdasarkan data Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian luas lahan kelapa sawit di Indonesia mencapai 12,3 juta hektarare (ha). Tentu saja dari hasil kelapa sawit tidak hanya biodiesel saja yang dapat dikembangkan. Beberapa diantaranya seperti bioethanol sebagai pengganti bensin, bahkan limbah kelapa sawit pun dapat digunakan untuk membangkitkan listrik.

Peluang seperti ini yang harus dimanfaatkan Indonesia untuk menangkis permasalahan dunia kelapa sawit yang tidak dapat diprediksi kapan bisa terjadi. Seperti yang didapat penulis dari situs GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, yang menyatakan pada level global, industri sawit Indonesia yang akan menghadapai ancaman Perancis yang akan memberlakukan tarif import yang super duper tinggi. Hal ini yang dapat mendorong perubahan harga sawit Indonesia.

Baik dari bidang pendidikan seperti pengembangan produk kelapa sawit melalui penelitian-penelitian dengan penemuan-penemuan terbaru yang bisa menjadi sumber informasi, pengembangan SDM, promosi, peremajaan lahan dan sarana serta prsarana kelapa sawit. Melalui upaya ini, negara kita menjadi lebih mandiri dalam pemenuhan skala kecil yaitu kebutuhan sehari-hari hingga pada skala besar untuk aktivitas produksi, seperti produksi bahan pangan, hingga pemanfaatan bahan bakar nabati jenis biodiesel. 

Meskipun masih banyak kelemahan biodiesel seperti lebih boros. Namun, dapat dipastikan biodiesel masih ramah terhadap mesin kendaraan. Kandungan octan contohnya, B20 yang jauh lebih tinggi dibandingkan bahan bakar fosil lain seperti diesel. Selain itu, biodiesel yang tidak mengandung sulfur dan residu logam berat membuatnya ramah lingkungan.

Meskipun petani-petani tidak mengerti akan pengembangan dan penelitian dalam bidang kelapa sawit, setidaknya mereka dapat mengetahui bagaimana meningkatkan produktivitas buah dengan upaya bagaimana pemeliharaan lahan yang baik melalui kegiatan penyuluhan-penyuluhan. 

Sehingga pemerintah hanya berfokus pada terobosan bagaimana menyelamatkan petani-petani sawit sebagai pahlawan-pahlawan penghasil buah kelapa sawit yang baik. Dengan memanfaatkan peluang ini, Indonesia diharapkan dapat diperhitungkan sebagai negara penyedia sumbangsih pasar biodiesel dunia di masa yang akan datang. Kita sebaiknya mulai membekali diri dari sekarang (*)

*Penulis adalah anak dari petani sawit dan bergiat dalam kegiatan Perkamen (Perhimpunan Suka Menulis)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun