Status 'hilang kontak' kapal selam KRI Nanggala-402 telah berganti setelah sejumlah serpihan dan barang-barang menjadi 'bukti otentik' bahwa kapal telah 'tenggelam'.
Dalam keterangan kepada media pada Sabtu (24/04), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan, dari hasil deteksi tim gabungan menemukan bukti-bukti barang dan serpihan otentik KRI Nanggala-402 dan menetapkan status pencarian kapal selam itu naik dari submiss jadi subsunk.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono, pada tempat dan waktu yang sama menjelaskan kepingan dan bagian yang ditemukan diyakini bagian atau komponen kapal selam tidak akan terangkat ke luar kapal apabila tidak ada tekanan dari luar atau terjadi keretakan di peluncur torpedo.
Sementara itu barang-barang yang ditemukan, antara lain botol oranye berisi grease pelumasan naik-turunnya periskop kapal selam. Kemudian alas yang biasanya dipakai ABK untuk salat.
Amanat Pangsar Sudirman
Ingat, bahwa prajurit Indonesia bukan prajurit sewaan, tetapi prajurit yang "berideologi", sanggup berjuang menempuh maut untuk kelahiran Tanah Airmu.
Bukan prajurit yang menjual tenaganya karena hendak merebut sesuap nasi dan bukan pula prajurit yang mudah dibelokkan haluannya karena tipu dan nafsu kebendaan.
Tetapi prajurit Indonesia adalah dia yang masuk ke dalam tentara karena keinsafan jiwanya, atas panggilan ibu pertiwi. Dengan setia membaktikan raga dan jiwanya bagi keluhuran bangsa dan negara.
Apresiasi Tinggi Warganet kepada Crew Nanggala
Setelah konferensi pers Panglima TNI serta Kasal di Bali Sabtu (24/4), warganet di media sosial hangat membicarakan topik semangat perjuangan dan penghargaan kepada crew Nanggala 402 dan menyebut "on eternal patrol" yang dikaitkan dengan status subsunk yang ditetapkan Panglima TNI.
Berawal dari cuitan akun Sepurman @ArgoMeru pada 15.42 WIB, setelah konferensi pers yang disampaikan oleh Panglima TNI dan Kasal di Bali.