Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kisah Pasukan Elit TNI AU dalam Operasi Trikora

17 Oktober 2019   14:43 Diperbarui: 17 Oktober 2019   14:53 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan tegap, anggota Paskhas TNI-AU berbaris melewati mimpbar kehormatan di mana Presiden Soeharto dan Panglima ABRI Jenderal Try Sutrisno berada pada peringatan hari ABRI 5 Oktober 1991. (Dok. Kompas)

Hari ini 17 Oktober 2019 Korpaskhasau memperingati hari jadi ke 72 yang dipusatkan di Lanud Adisutjipto, Jogja.

Pray bangga menjadi anggota kehormatan pasukan elit ini yang semakin tinggi kemampuan tempur dan dilengkapi peralatan tempur canggih, baik dalam melaksanakan peran sebagai Pasukan terjun payung,

Pertahanan Pangkalan AU Operasi khusus, Komando, Pertahanan udara,SAR Tempur, Dalpur.

Pray saat masih aktif ikut membina dan meningkatkan kemampuan intelijen, khususnya pada para anggota Sat Bravo-90, yg dilatih khusus sebagai pasukan anti teror berkualifikasi intelijen, setara dengan Gultor, Denjaka, Ton Taipur, Kopaska, Yon Raider.

Sekilas Kisah Ops Teminabuan

Ada sedikit kisah kenangan tentang peran PGT pada infiltrasi operasi

Teminabuan, perebutan Irian Barat. Pada akhir tahun 1982, saat penulis bertugas di Kodau-Vll, Biak dengan pangkat Mayor, jabatan Paur Kontra Subversi, Spam Kodau, suatu hari dipanggil menghadap Panglima Kodau Marsda TNI Sudjatio Adi.

"Kamu sebagai perwira intel saya tugasi ke Sorong dan Teminabuan, persiapkan kunjungan Kasau baru, Marsekal Ashadi Tjahyadi yang akan meninjau tempat sejarah penerjunan PGT saat Operasi Trikora, supaya lancar dan aman, jelas?!" ujar beliau.

"Siaaap Panglima, laksanakan", jawab Pray, kemudian menerjemahkan jukcan tersebut.

Setelah pulbaket, penulus berangkat dari Biak ke Airport Sorong, kemudian menyeberang ke kota Sorong dengan kapal.

Dengan bantuan Dandim yg juga alumnus 70, penulis berhasil melacak dan menemukan makam Lettu PGT Suhadi Alm, ini pimpinan penerjunan di Teminabuan, tapi dimakamkan di TMP Sorong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun