Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Penusukan Wiranto dan Kegagalan Fungsi Intelijen

11 Oktober 2019   12:03 Diperbarui: 11 Oktober 2019   19:24 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Pengamanan VVIP perlu ditingkatkan. Saran penulis khusus bagi Presiden Jokowi sebaiknya sementara mengurangi kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat (selfi dibatasi) hingga tanggal 20 Oktober 2019.

Mengingat Menko Polhukam pernah disebut sebagai target teror bersama KABIN Budi Gunawan, Menko Maritim Luhut Panjaitan dan Stsf Khusus Presiden Goris Mere, nampaknya order ke para pelaksana (eksekutor) masih berjalan.

Perlu pendalaman masalah ini melalui Kivlan Zein serta mereka yang sudah ditangkap.

Selain itu perlu pendalaman, apakah JAD yang selama ini fanatis bersolo karir memiliki hubungan tertentu dengan kelompok-kelompok yang anti pemerintah? Atau apakah JAD dimanfaatkan sebagai proxy dari kekuatan asing? Jelas banyak UUK dari end user yang harus dijawab.

Khusus bagi mereka yang ramai-ramai akan mendukung pak Jokowi saat pelantikan, sebaiknya menggunakan seragam atau tanda pengenal khusus sehingga mudah mengenali bila ada penyusup. Dibentuk simpul yang saling mengenal.

Para pemimpin simpul perlu memahami jalan pendekat dan cara bertindak bila terjadi keadaan emergensi. Bagi kelompok yang akan demo (bila ada), walaupun sistim demokrasi memberi kebebasan, sebaiknya dikontrol anggota Polri dengan back up TNI.

Mohon Polri dan TNI tidak mengambil resiko terhadap pendemo dan pembuat kekacauan. Agar dibuat kompartmentasi bagi yang pro dan kontra untuk menghindari konflik horizontal. Hindari penggunaan Senpi dengan peluru tajam.

Anggota Koopsus serta pasukan anti teror TNI sebaiknya pada hari yang sangat penting itu menyatu dengan Densus 88 untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya aksi teror, dengan SOP yang jelas.

Aparat keamanan harus tegas sesuai SOP. Perlu dan penting diingat bahwa konflik di Suriah yang sudah lebih satu dekade tidak juga selesai. Negara itu porak-poranda, hancur, rakyatnya menderita, sebagian mengungsi.

Pada awalnya penyebab perang saudara hanya karena ada demo yang kemudian ditembak oleh aparat militer, menyebabkan 13 pendemo tewas. Itulah awal hancurnya Suriah.

Pengamanan pelantikan akan sukses bila dilakukan dengan menggunakan dasar info, analisis, serta operasi Intelijen strategis (Intelstrat). Operasi taktis serta law enforcement tidak akan mampu menangkal ancaman dalam bentuk strategis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun