Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Penusukan Wiranto dan Kegagalan Fungsi Intelijen

11 Oktober 2019   12:03 Diperbarui: 11 Oktober 2019   19:24 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Kemarin siang, Kamis (10/10/ 2019) sekitar Pukul 11.50 di depan Gerbang Lapangan Menes Ds. Purwaraja Kec. Menes Kabupaten Pandeglang telah terjadi serangan berupa penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto yang mengalami luka di bagian perut bawah.

Serangan brutal yang dilakujan sepasang suami isteri itu juga menyebabkan dua orang lainnya mengalami luka-luka. Keduanya adalah Kompol Dariyanto SH, MH (Kapolsek Menes), serta Sdr. H. Fuad staf Menko Polhukam.

Pelaku dan kronologi kejadian
Dari hasil pemeriksaan para pelaku yang berhasil ditangkap, pertama, SA alias ABU RARA, Medan, 24/08 / 1988 (31 th), alamat Jl. Syahrial VI No 104 LK, Ds, Tanjung Mulia Hilir, Kec. Medan Deli, Kota Medan, Sumatra Utara.

Kedua, Fitri Andriana binti Sunarto (21th), Brebes 5/5/1998, alamat Ds, Sitanggai Kec. Karangan Kab. Brebes. (Saat ini yang bersangkutan mengontrak di Kp. Sawah Ds/Kec. Menes Kab. Pandeglang).

Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan menyebutkan SA alias Abu Rara, pelaku penusukan merupakan anggota kelompok JAD Bekasi. Abu Rara juga terkait dengan para terduga teroris yang ditangkap Densus 88/Antiteror di Bekasi beberapa waktu lalu.

Dari Bekasi SA pindah ke Bogor kemudian di fasilitasi Abu Syamsudin dan kemudian pindah ke Menes.

Pelaku melakukan serangan brutal sejenis Kunai (pisau lempar Ninja) yang sangat tajam, sehingga mengakibatkan luka tusuk selain Wiranto di perut, serta Fuad, staf Menko Polhukam luka di dada.

Sementara Kompol Dariyanto mengalami luka di punggung diserang si isteri. "Untuk perempuan itu (menyerang) menggunakan gunting menyerang Kapolsek dari belakang," kata Kepala Urusan Penerangan Umum Polda Banten M Ridzky di Polsek Menes, Pandeglang

Sebelum ditusuk, Wiranto sempat menghadiri acara di Universitas Mathlaul Anwar. Penusukan terjadi, pada saat Wiranto turun kendaraan dan hendak kembali dengan helikopter ke Jakarta lewat Alun-alun Menes.

Saat itu pelaku dari belakang mobil melakukan serangan brutal. Menko Wiranto dibawa ke RS di Pandeglang, kemudian diterbangkan ke Jakarta dengan helikopter ke RSGS. Dilaporkan kondisinya stabil setelah dilakukan operasi.

Analisis
Seperti yang penulis anslisis pada artikel sebelumnya bahwa menjelang atau pada hari pelantikan Presiden Jokowi serta Wakil Presiden Ma'ruf Amin, tanggal 20 Oktober 2019 ada potensi pendompleng beraksi bila terjadi demo atau kumpulan massa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun