Mohon tunggu...
ono Prayetno
ono Prayetno Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai semua Ciptaan Tuhan tanpa membeda bedakan

Bekerja sebagai Pramuwisata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Crazy Rich di Kotaku Berastagi

23 September 2018   16:14 Diperbarui: 23 September 2018   16:35 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bukan mau ngomongin orang yang kebetulan kenalan sekampungku tapi ini cerita beneran. Cerita dimana seorang yang sudah dua periode duduk sebagai anggota DPRD yang dulunya adalah seorang mandor bus yang juga merangkap sebagai preman pasar.

Yang dulunya bertempat mangkal di warung tepi jalan sambil minum teh susu tapi kadang diganti Tuak atau jenis minuman alkohol lainnya.

Kini berganti tempat di bar  hotel berbintang 3.

Berteman pun dulu dengan security hotel  sekarang sudah naik level dari GM hotel dan naik lagi sampai ke jenjang yang punya hotel.

Dulu pakaian selalu beli di pasar Loak walaupun yang branded punya, tapi ya tetap aja Loak namanya. Di kampung kami dikenal dengan nama Monza. Tapi sejak jadi anggota DPRD 2 priode mulai berganti gaya dan logat bicaranya.

Kalau dulu manggil isteri "mak-e" sekarang manggilnya "Mama" dulu isterinya memanggil bapak sekarang berubah jadi "papi."

"Cultural shock" kata orang orang.

Suatu hari kedapatan dia sedang berteleponan dengan isterinya,  

"Papi lagi ada acara nih sama pak Rudi yang punya hotel."

Dari jauh isterinya menjawab dengan nada tinggi dan ngomongnya agak kasar karena jengkel mungkin sudah dua malam suaminya tak pulang.

"Mami ngomongnya kok kaya gitu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun