Di susun oleh : Pratiwi
Artikel ini saya tulis dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan pembelajaran, pada program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pamulang. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan artikel ini, terutama dosen pengampu mata kuliah Perencaaan pembelajaran yaitu Roni Rustandi S.Pd., M.H. yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
Dalam kegiatan belajar dan mengajar, murid dan tenaga pengajar tanpa disadari berada dalam kondisi yang sama. Kondisi yang intinya adalah sama-sama belajar dan berkembang antar sesame individu. Dalam proses mengajar, guru sudah harus mempersiapkan bahan ajar agar jelas dan tersusun apa saja yang akan disampaikan kepada murid secara bertahap dan mudha dipahami sehingga hasil pengajaran dapat diperoleh dengan memuaskan danterbagi rata dalam setiap individu yang diajarkan.
Guru juga dengan sadar merencanakan atau Menyusun kegiatan pengajaran dalam susunan sistematis dan menggunakan media apapun sebagai pendukung proses pengarjaran. Bahan ajar yang harus disusun secara garis besar mencangkup pengetahuan, keterampilan, dan sikap setiap individu dalam rangka mencapai kompetensi standar yang sudah ditentukan dan disetujui. Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut, diharapkan diperoleh alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih optimal dan bervariasi dan pada akhirnya hasil belajar maupun aktivitas peserta didik diharapkan juga meningkat.
A. TEORI BAHAN AJAR
Guru sebagai tenaga pendidik sering kali mendapat hambatan dari peserta didiknya atas sulitnya mengikuti proses belajar mengajar. Sulitnya proses pengajaran dapat disebabkan banyak faktor. Yang pertama dan paling umum adalah peserta didik mampu mengkutin pembelajaran, mengangkap materi, dan mencatat dengan baik seluruh materi yang disampaikan. Kedua, dalam beberapa kasus tenaga pendidiklah yang belum bisa menyesuaikan cara mengajarnya dengan karakteristik peserta didiknya. Ketiga adalah masalah tersulit terkait sarana dan prasarana sekolah yang mungkin tidak benar-benar memadai. Kesulitan yang telah disebutkan barusan dapat diminimalisir dengan informasi tertulis berupa bahan ajar yang direncanakan oleh tenaga pendidik.
Bahan ajar menurut Widodo & Jasmadi, 2013 adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya. Ini menjelaskan bahwa  bahan ajar haruslah dirancang, ditulis, dan disusun sesuai dengan kaidah instruksional karena akan digunakan dalam satu proses pembelajaran. Bahan atau materi yang dimasukkan dasarnya adalah isi dari kurikulum yang berjalan, yakni berupa mata pembelajaran dengan susunan berupa topik maupun subtopik.Â
Dalam penyusunannya ada beberapa tahap yang secara umum dapat dilakukan oleh tenaga pendidik. Berikut beberapa tahapan penyusunannya :
a. Menentukan tujuan, isi, dan fungsi bahan ajar
