Mohon tunggu...
Prastiwo Anggoro
Prastiwo Anggoro Mohon Tunggu... Insinyur - ingenieur

Seorang pemerhati lingkungan, budaya dan sumber daya manusia. Aktif di perkumpulan kepemudaan, Keinsinyuran, Lingkungan dan Pendidikan. Memberikan kontribusi melalui infiltrasi ke generasi muda dan berusaha menulis satu topik setiap minggu sekali.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Menjadi Pemimpin yang Menyenangkan? Anda Bisa!

16 Juli 2018   20:23 Diperbarui: 16 Juli 2018   21:06 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemimpin. Jabatan seseorang yang setiap hari kita temui. Dalam dunia kerja, pemimpin bisa seorang direktur perusahaan, manager, kepala bidang ataupun seorang mandor dan lain sebagainya. Karakter seorang pemimpin itu berbeda-beda, hal itu pada umumnya tercemin dari bagaimana seseorang mendapatkan jabatan tersebut. Banyak kasus di dunia kerja, pemimpin bersifat otoriter dengan selalu mengedepan kan emosi serta logika berpikir yang tidak bisa di nalar (yang kita sebut negative leadership) namun tidak sedikit ada pemimpin yang menjadi motivator bagi bawahan nya, sabar dan memberikan arahan yang terukur (positive leadership)

Di karenakan pemimpin itu sebuah karakter, maka negative leadership dapat di ubah menjadi positive leadership dengan latihan-latihan dan memperbanyak referensi mengenai kepemimpinan.

Jack Welch, Mantan Chairman dan CEO General Electric dalam motivation speaker berjudul “what is the role of a leader?” membagi 4 hal yang harus di miliki oleh seorang pemimpin :

1. Chief Meaning officer.

  • Seorang pemimpin merupakan panutan dari bawahaanya, akan tetapi pemimpin harus mengerti kemauan dari bawahaannya sehingga dapat memaksimal potensi dari masing2 bawahaannya tersebut. Dalam bahasa psikologi, manusia akan lebih menurut bisa di berikan arahan yang bersifat positif dari pada yg bersifat negatif contoh yg bersifat positif seperti : “apabila kalian mengerjakan tugas ini dengan potensi maksimal yang kalian punya maka akan mendapatkan timbal balik berupa bonus atau kenaikan pangkat”
  • di banding dengan contoh bersifat negatif“kerjakan tugas ini, penuhi jangka waktu yang telah di tentukan, apabila gagal denda atau punishment akan di terapkan”
  • dari 2 contoh di atas, kita sebagai bawahan tentu lebih akan senang untuk mendengarkan contoh yang pertama. Ini lah yang di sebut “chief meaning officer”. Pemimpin harus menjadi “sesuatu yang berarti” bagi bawahaannya

2. Jadilah pemimpin yang melayani.

  • Loh kok pemimpin yang melayani? Bukan nya terbalik pemimpin itu harus di layani?? Itu jaman old. Jaman now, jadi pemimpin harus pandai melayani. Dalam artian mengerti potensi serta kondisi dari masing2 bawahaannya. Tidak setiap hari seorang bawahaan dalam mood yang baik, seperti sebuah mesin bila dalam keadaan yang “rusak” di paksakan untuk bekerja maka hasil yang di dapatkan jauh dari harapan. Dalam teori servant leadership perpective, pemimpin ibaratkan “chief broom out”. Seorang sweeper lengkap dengan broom yang akan membersihkan jalan dari kerikil2 masalah atau halangan yang akan di lalui oleh the skip (bawahaan/teamnya) untuk mencapai tujuan atau target.

3. Mengelola dan memaksimalkan generosity gen.

  • Gen itu sebuah yang di wariskan dari ayah atau ibu kita. Namun generosity gen yg dimaksud adalah gen kemanusiannya. Naluri dasar manusia apapun suku dan agamanya adalah suka menolong sesama. Coba kita liat anak kecil, umur bawah 5 tahun, biasanya mereka cepat akrab dengan teman yang baru di kenalnya serta tidak membeda-bedakan. Itulah generosity gen. mengelolah serta memaksimalkan poteni generosity gen pada diri seorang pemimpin mutlak adanya. Kenapa? .karena dengan memanusiakan bawahan kita, kita dapat melihat potensi maksimal dari mereka.

4. Jadikan tiap hari hari yang menyenangkan saat bekerja

  • Sebagian besar umat manusia di muka bumi ini bekerja setiap hari nya dengan bayaran di bawah $2. Bayaran yang jauh dari cukup. Akan tetapi bayangkan bisa pemimpin dari sebagian besar pekerja tersebut membuat suasana kerja menyenangkan setiap hari nya. Dunia kerja akan terasa lebih indah bukan. Tidak ada lagi iri2an saat rekan kerja mendapatkan naik jabatan, merayakan keberhasilan sebuah kerja sebagai kerjasama team, memberikan selamat bagi yg mendapatkan bonus, dan lain sebagainya.

Bagi kita seorang bawahaan, apabila pemimpin kita seorang negative leadership, mulai lah kita berinteraksi secara positif dengan pimpinan kita dengan harapan dapat berubah menjadi positive.

Dan bagi yang telah menjadi Pemimpin. Ingatlah anda dapat “membuka apapun” dengan sebuah kunci. Kunci itulah bawahaan anda. Sukses anda adalah andil dari bawahaan anda.

Jadilah “chief of fun” bagi bawahan anda

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun