Mohon tunggu...
Prastian DwiPutranto
Prastian DwiPutranto Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan Administrasi Publik Universitas Jenderal Soedirman

Mencoba peruntungan didalam seni menulis karena memiliki ketertarikan menulis, copywriting, dan hal lainnya karena suka membaca buku dan memikir hal yang seharusnya bisa dituangkan agar bermanfaat untuk manusia lainnya. Enjoy fellas!!

Selanjutnya

Tutup

Games

E-Sport Merekah! Yakin Diam Saja?

28 Juni 2022   09:00 Diperbarui: 28 Juni 2022   09:07 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: We Are Social, Januari 2022

Manfaat internet semakin erat nampaknya untuk zaman sekarang ini. Banyaknya manfaat internet yang dirasa, membawa kesenangan untuk setiap umat yang menggunakannya, dan salah satu manfaat internet adalah untuk bermain gim. Kini, bermain gim tidak hanya untuk buang-buang waktu saja tetapi banyak manfaat yang dirasa, seperti membunuh kebosanan, mencari inspirasi, atau bahkan menjadikannya sebagai mata pencaharian. Menjadi mata pencaharian? tidak salah? Ya, betul sekali anda tidak salah membaca. 

Maka dari hal itu banyak sekali pemain-pemain game baru ataupun lama yang terus bermain gim karena ada banyak manfaat yang mereka rasakan. Dengan banyaknya pemain gim dan konsol gim yang terus berkembang, maka tak heran jika Indonesia menduduki peringkat ketiga di dunia sebagai negara dengan pemain video game terbanyak pada bulan Januari tahun 2022

Melihat dari data diatas, membuktikan bahwa antusias masyarakat Indonesia sangat besar dalam bermain video gim, baik yang online maupun secara offline. Tak heran jika pada sekarang ini banyak anak muda yang ingin menjadi atlet e-sports karena ingin membuktikan bahwa hobby mereka bermain gim ternyata bisa dijadikan sebagai mata pencaharian, dan menyenangkan bukan jika menjadi atlet e-sports? kalian bisa tetap menjalankan hobby bermain gim dan mendapat uang, sungguh pekerjaan yang ideal bukan, teman-teman?

Fenomena e-sports di Indonesia yang semakin berkembang membuat generasi muda saat ini ada yang menaruh harapan atau cita-cita mereka menjadi atlet karena melihat jenjang karir yang menjanjikan, dikarenakan banyaknya kompetisi atau turnamen yang digelar seperti salah satu contohnya adalah Telkomsel Indonesia yang menggelar turnamen Dunia Games Waktu Indonesia Bermain (DGWIB) dengan bertujuan untuk untuk mengasah kemampuan bermain game dan meningkatkan daya saing bagi para gamers. 

Turnamen ini mempertandingkan tiga e-sports besar, yaitu Mobile Legend: Bang Bang (MLBB), Free Fire, dan Player Unknown Battleground (PUBG) Mobile dengan total hadia yang fantastis mencapai Rp 1,1 Miliar. Tidak hanya itu, Telkomsel Indonesia juga pernah menyelenggarakan Indonesia Games Championship yang mempertandingkan League of Legends, AOV, COD: Mobile, dan Free Fire dengan hadiah yang membuat tepok jidat, yaitu Rp 1,6 Miliar, masih banyak pula turnamen yang bisa diikuti dengan jumlah hadiah yang fantastis. 

Bersamaan dengan jumlah hadiah yang besar, menjadi atlet e-sports memiliki kesempatan pula untuk mengharumkan nama bangsa karena ada beberapa kompetisi resmi tingkat nasional maupun internasional seperti Pekan Olahraga Nasional, Piala Presiden, Asian Games, dll. 

Bahkan, jika kamu telah sukses menjadi  profesional player kamu bisa berinteraksi dengan para penggemar lewat livestreaming untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah tambahan. Menjadi atlet dari e-sports kini merupakan hal yang banyak digandrungi oleh kebanyakan anak muda jaman sekarang. Sudah bermain game, lalu dibayar, ditambah berkesempatan mengarumkan nama Indonesia. Menggiurkan bukan? Jelas!.

Yak, itu dia sedikit penjelasan tentang perkembangan e-sports yang telah merekah diseluruh dunia. Kini, mari saya jelaskan bagaimana perjalanan saya memulai bermain gim dan tertarik untuk berkarier menjadi atlet e-sports. berawal dari anak ingusan yang rutin mengunjungi warung internet sejak tahun 2010, saya memulai journey bermain game Point Blank dan Lost Saga. 

Rela menahan lapar disekolah demi menukarkan uang Rp 10.000 dengan waktu bermain 4 jam di warnet, dulu saya tidak punya handphone tidak masalah asal kebutuhan bermain game tetap terpenuhi, susah sekali rasanya kalau sudah terkena candu oleh game. 

Waktu itu saya juga rela absen disekolah demi bermain game, tapi jangan dicontoh ya adik-adik semua. setelah 6 tahun skill saya tidak bisa menembus jajaran pemain top, saya beralih ke gim handphone, dan diakhir tahun 2016 saya mengenal gim Mobile Legned. Tak merasa sendiri, IndieHome juga menemani saya berkembang dan beralih game, karenanya saya bisa bermain dengan lancar dan tanpa gangguan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun