Mohon tunggu...
Eko Prasetyo
Eko Prasetyo Mohon Tunggu... profesional -

Hingga Januari 2015, penggemar wedang kopi ini baru menulis 30 buku. Kini ia melanjutkan sekolah di Pascasarjana Unitomo Surabaya. Alasan utamanya kuliah S-2 adalah menghindari omelan istri.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Jarwo Dosok

28 April 2014   20:14 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:06 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Ternyata benar kata Cin Hapsari, penulis buku Politik Identitas dalam Jawa Safar Cina Sajadah. Yakni, dalam bahasa Jawa itu banyak akronim yang lazim disebut jarwo dosok. Ini bukan sekadar pemendekan kata, tetapi ada filosofinya.

Jujur, ini salah satu buku favorit saya selain Betaljemur Adam Makna dan Pepak Basa Jawa untuk urusan belajar bahasa Jawa level krama. Banyak jarwo dosok yang menyimpan makna tertentu.

Dalam kultur masyarakat Jawa juga dikenal yang namanya brekat. Yaitu makanan kotakan yang biasanya diberikan setelah hajatan atau tahlilan. Ternyata artinya adalah mak breg diangkat (setelah usai, makanan dibawa).

Ada pula yang memiliki makna romantis, yakni garwa (istri). Garwa kependekan dari sigaraning nyawa (belahan jiwa/soulmate). Yang tak kalah menggelitik adalah kata maling. Yaitu, njupuk amale wong sing ora eling (mengambil harta orang yang lupa beramal).

Yang saya ingat adalah kathok. Kata ini memiliki kepanjangan dibukak sithok-sithok (dibuka satu per satu). Namun, saya menemukan arti lain yang sebenarnya kurang lebih sama, yaitu nek dibukak, kethok (kalau dibuka, terlihat). Apanya yang terlihat? Ya yang gondal-gandul.

Jarwo dosok lainnya ialah kerikil yang berarti keri nang sikil (geli di kaki). Tapi mohon maaf, jangan coba-coba mencari makna keripik. Apalagi jika menanyakannya kepada Bu RT yang paham jarwo dosok.

Sidoarjo, 28 April 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun