Mohon tunggu...
adi pranata
adi pranata Mohon Tunggu... Akuntan - Pranata

hanya pemulung kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berburu Kambing Hitam

5 Juni 2019   21:15 Diperbarui: 5 Juni 2019   21:27 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apaan sih berburu kambing hitam? Kenapa perlu dicarikan kambing hitam. Mau buat sate kambing? Kita semua tau bahwa cenderung manusia jika melakukan kesalahan akan mencari pembenaran dengan menyalahkan orang lain, nah hal ni sering diumpamakan dengan mencari kambing hitam. 

Kata kambing hitam ini yang disebut Scapegoat sebenarnya bukan merujuk kepada kambing yang berwarna hitam, namun sejarahnya dikaitkan dengan kitab suci orang Ibrani mengambarkan kambing yang memilkul dosa.

Dalam setiap masalah, kebanyakan manusia suka mencari "kambinh hitam", bukan untuk di potong dan dijadikan sate ya. Dengan mencari Kambing hitam  mereka selalu mencoba mencari pembenaran dan menyalahkan sesuatu.

Pernah ada penelitian bahwa orang-orang di penjara 80% nya merasa mereka tidak bersalah, mereka selalu mengkambing hitamkan waktu, keadaan dan lainnya yang bisa mereka salahkan. Bayangkan tempat dimana banyak manusia bersalah akan kejahatan mereka malah menganggap diri mereka tidak bersalah dengan mengkambing hitamkan yang lain.

Itulah salah satu sifat manusia, mudah menyalahkan sesuatu, saya pun melakukan hal itu, sewaktu jaman sekolah dulu saat ujian sekolah dan hasil akhinya nilai jelek, yang saya salahkan adalah gurunya, karena tidak bisa ngajar dan memberi soal yang sulit. Padahal ada beberapa teman yang mendapat nilai bagus, jadi artinya bukan gurunya yang tidak bisa mengajar tapi saya sendiri yang tidak mau belajar dengan baik. Mudah menyalahkan sesuatu untuk mencari pembenaran.

Seorang guru mengatakan kepada saya untuk sukses dan berkembang berusahalah tidak mencari alasan-alasan atas kegagalan kita. Jika kita gagal dalam melakukan sesuatu maka, terimalah kegagalan itu sebagai palajaran dan jadikan dia tangga untuk keberhasilan berikutnya.
Kita cenderung lebih mudah menerima keberhasilan, kita akan berucap syukur dan beriang gembira disaat kita berhasil, dan jika gagal, maka caci maki dan menyalahkan orang orang lain, kondisi bahkan tuhan.

Saya pernah mengikuti lomba pemilihan duta wisata Bali, saya berhasil menjadi juara 1 dengan segala keterbatasan, saya bangga dan bersuyukur tuhan memberi saya kado terindah. Kemudia saya gagal menjadi juara pemilihan duta wisata Indonesia, hanya penyesalan yang ada, menyalahkan team panitia sendiri, bahkan tuhan yang saya rasa tidak adil. 

Hasil nya apa? Saya tidak kembali percaya diri ikut acara seperti itu. Coba saat saya gagal itu saya maknai kegagalan itu adalah memang tanggung jawab saya, tentu saya akan lebih mudah menerima bahwa saya kurang maksimal sehingga gagal, saya bisa ulang di tahun berikutnya untuk menang kembali.

Jangan memberikan kenyamanan bagi diri kita dengan membuat alasan-alasan untuk membenarkan kegagalan kita.
Pernah mendengar Henry Ford, dia pendiri Ford Motor Company, sebelum perusahaannya sukses dia pernah merasakan kegagalan dengan bangkrutnya usahanya, tapi apakah dia menyerah?

Tidak dia tidak menyerah dan dia tidak menyalahkan siapa-siapa, dia mencari apa yang membuat dia gagal di bandingkan focus pada siapa yang membuat dia gagal. Hasilnya dalam 2 tahun dia berhasil bangkit dan mendirikan Ford Motor Company, yang pada tahun berikut nya bangkrut dan akhirnya bangkit lagi sampai saat ini.

Dan masih banyak lagi cerita kegagalan orang-orang sukses yang gagal dan tidak suka berburu kambing hitam. Mereka sukses karena mereka tau apa yang mereka harus tuju, bukan focus pada perburuan kambing hitam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun