Mohon tunggu...
adi pranata
adi pranata Mohon Tunggu... Akuntan - Pranata

hanya pemulung kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bali dan Idul Fitri

5 Juni 2019   08:51 Diperbarui: 5 Juni 2019   11:40 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia yang penduduk nya mayoritas beragama Hindu. Namun pulau kecil ini bisa menjadi wajah Indonesia bukan saja karena pesona wisata nya, melainkan juga karena perbedaan yang ada yang di rajut dengan persatuan yang menghasilakan keberagaman yang kaya. 

Bali memberikan contoh bagi daerah lain di Indonesia bahwa perbedaan itu bukan masalah, malah menjadi sebuah daya tarik tersendiri. 

Idul Fitri di Bali? Agama minoritas di Bali hidup rukun dengan mayoritas, disini mereka hidup berdampingan tanpa melihat siapa minoritas siapa mayoritas. Sewaktu hari raya nyepi jatuh pada hari jumat, yang bertepatan dengan solat jumat umat muslim, umat muslim diberikan kebebasan untuk melakukan solat di masjid terdekat dengan ijin keluar rumah, padahal saat nyepi di bali, bandara pun harus ditutup. 

Bali kental akan budaya dan adat hindu namun tidak mengekang umat beragama lain untuk melaksanakan ibadah dan keyakinannya. Hal menarik juga terjadi saat Idul Fitri, dimana masyarakat Bali yang beragama islam akan melakukan solat dengan pengawalan dari pecalang (polisi adat Bali) mereka akan di jaga oleh pecalang sebagai bentuk saling menghargai. 

Siapa pun bebas melakukan aktifitas agamanya di Bali, karena bagi orang bali semua agama itu baik, karena tuhan menciptkan manusia polos tanpa embel-embel agama, dan saat besar nanti mereka akan mencari kebanaran agamanya masing-masing. 

Harusnya setiap daerah di Indonesia bisa mencontoh kebersamaan ini, jangan jadikan agama sebagai pemisah persaudaraan kita, jadikan perbedaan agama itu menjadi kekayaan kita. Indonesia berdiri dari darah-darah pejuang yang memiliki agama, suku dan ras yang berbeda. 

Mereka berjuang bukan atas nama agama namun atas nama Indonesia, bangsa mereka. Karena mereka tau jika Indonesia tidak ada atau hancur pasti agama mereka pun akan hancur. 

Hentikan merasa paling benar dan paling suci, karena kebenaran dan kesucian itu ditentukan dari bagaimana kita bersikap. Tuhan tidak pernah menciptakan produk manusia yang harus dibenci, karena tuhan menciptakan manusia untuk saling membantu. Kita boleh berbeda beragama tapi kita satu tanah air. Indonesia.... 

selamat Hari Raya idul fitri 1440 h. mohon maaf lahir dan batin, salam perdamaian dari pulau BALI 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun