Bisa dikatakan bahwasannya grup F adalah grup neraka. Mengapa? Karena di dalamnya terdapat tim nasional (timnas) dengan nama besar seperti Prancis, Jerman, Portugal, dan Hongaria. Hal ini pun terbukti betapa ketatnya persaingan yang terjadi untuk dapat lolos ke dari fase grup dan masuk ke babak 16 besar dalam gelaran euro 2020. Lebih mengejutkannya lagi adalah penampilan impresif Hongaria yang mampu meninggalkan kesan bagi Prancis dan Jerman karena berhasil menahan imbang kedua timnas tersebut. Bicara euro 2020 kali ini tidak hanya soal grup F saja, namun di grup lain pun terjadi hal-hal dramatis pula. Sebut saja grup B yang beranggotakan Denmark, Belgia, Finlandia, dan Rusia. Mengapa dramatis? Berikut ulasannya!
Kolapsnya Christian Eriksen di LapanganÂ
Euro 2020 baru memulai pertandingan pertama di tiap grup. Kala itu bersua antara Denmark dan Finlandia. Terdapat sebuah insiden yang sungguh menggemparkan dunia. Bagaimana tidak? Secara jelas dapat dilihat bahwasannya salah satu pemain timnas Denmark yang juga merupakan pemain andalan Inter Milan, Christian Eriksen tiba-tiba terjatuh dan kolaps. Namun kesigapan dari pemain timnas Denmark yang kala itu dipimpin oleh Simon Kjaer serta tim medis yang sangat profesional dapat menyelamatkan Christian Eriksen. Hal ini sempat membuat pertandingan tertunda. Seketika jagad media sosial ramai memperbincangkan insiden tersebut. Semua pun berdoa untuk pulihnya Christian Eriksen.
Sebuah rasa syukur karena Christian Eriksen dinyatakan telah pulih namun sepertinya tidak dapat melanjutkan karirnya sebagai pemain sepakbola kembali karena kondisi kesehatannya. Angkat topi untuk Simon Kjaer, seluruh anggota tim Denmark, dan tim medis yang bertugas atas kesigapannya dalam menangani Christian Eriksen. Nyawa adalah segalanya dalan dalam sepakbola nampak jelas sebuah pelajaran tentang kemanusiaan.
Semangat Juang Timnas DenmarkÂ
Mentalitas para pemain Denmark sungguh luar biasa. Insiden yang menimpa salah satu punggawa andalannya sungguh membuat seluruh anggota tim Denmark terpukul. Namun mereka dapat menyikapinya dengan bijak. Hal itu terbukti ketika terkena musibah, menjadikan momentum itu sebagai pemantik semangat. Energi itu sungguh sangat terasa ketika Denmark melakoni pertandingan demi pertandingan pada fase grup. Setelah insiden Christian Eriksen, pertandingan melawan Finlandia pun dilanjutkan kembali. Meski akhirnya harus mengakui keunggulan Finlandia dengan skor 1-0, namun semangat yang dimiliki Denmark tak pernah padam.
Di pertandigan pertama tim asuhan Kasper Hjulmand ini harus mengakui keunggulan Finlandia. Selanjutnya di pertandingan kedua pada fase grup, Denmark berjumpa dengan Belgia. Sempat unggul berkat gol cepat Yussuf Poulsen di menit-menit awal, nyatanya upaya mengamankan keunggulan belum berpihak pada Denmark. Adalah Thorgan Hazard dan Kevin De Bruyne pencetak gol Belgia yang membawa Belgia menang atas Denmark dengan skor 2-1. Meski begitu peluang Denmark masih belum tertup untuk dapat lolos ke babak 16 besar, karena di pertandingan lainnya, Finlandia harus mengakui keunggulan Rusia dengan skor 1-0. Belgia memastikan tempat di babak 16 besar, untuk satu tiket tersisa masih diperebutkan oleh Denmark, Finlandia, dan Rusia.
Dinamit itu Benar-benar MeledakÂ
"Entah apa yang terjadi di ruang ganti, pada babak kedua Denmark berhasil menceploskan tiga gol ke gawang Rusia! Dinamit itu benar-benar meledak!"
Masih tersisa satu lubang kecil untuk dapat masuk dan lanjut ke babak selanjutnya. Peluang itu kecil, karena setiap tim yang bertanding saling bergantung pada pertandingan lainnya jika ingin lolos ke babak selanjutnya. Pada pertandingan terakhir grup B. Denmark akan berhadapan dengan Rusia dan Finlandia akan bersua dengan Belgia.
