Mohon tunggu...
Adistya Pramaresa Katamsi
Adistya Pramaresa Katamsi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Berkuliah di Universitas Pendidikan Indonesia. Memiliki minat terhadap dunia pendidikan dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Dokumenter, Faktual, dan Eksperimental yang wajib masuk watchlist!

7 Februari 2025   21:58 Diperbarui: 10 Februari 2025   13:40 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film merupakan salah satu medium yang paling efektif dalam menyampaikan cerita, informasi, hingga gagasan yang menantang cara pandang kita terhadap dunia. Dalam industri film, terdapat berbagai jenis pengklasifikasian yang dibedakan berdasarkan pendekatan, tujuan, serta cara penyampaian ceritanya. Tiga kategori yang cukup menarik untuk dibahas adalah film dokumenter, film faktual, dan film eksperimental.

Masing-masing kategori ini memiliki karakteristik yang unik. Film dokumenter bertujuan untuk merekam realitas secara langsung dengan pendekatan investigatif atau observasional. Film faktual mengedepankan fakta-fakta berdasarkan kejadian nyata dengan struktur penyampaian yang lebih lugas dan informatif. Sementara itu, film eksperimental berfokus pada eksplorasi seni sinematik dengan pendekatan yang tidak konvensional, baik dalam segi visual, narasi, maupun teknik pengambilan gambar.

Untuk memahami perbedaan ketiga kategori ini, kita akan melihat beberapa contoh film, baik dari industri global maupun dari perfilman Indonesia.

1. Film Dokumenter

13th (2016) adalah film dokumenter garapan Ava DuVernay yang membahas hubungan antara sistem peradilan pidana Amerika Serikat dengan rasisme sistemik. Film ini mengungkap bagaimana amandemen ke-13 yang seharusnya menghapus perbudakan justru membuka celah bagi eksploitasi rasial melalui sistem penahanan massal. Dengan wawancara para ahli, politisi, serta data historis yang kuat, 13th menjadi contoh dokumenter yang tidak hanya mengungkap fakta tetapi juga mendorong perdebatan sosial.

13th menyoroti sejarah ketidakadilan rasial di Amerika Serikat pasca-amandemen ke-13. Film ini mengungkap bagaimana perbudakan bertransformasi menjadi sistem penahanan massal yang secara tidak proporsional menargetkan orang Afrika-Amerika. DuVernay dengan brilian menyajikan narasi yang meyakinkan melalui wawancara, arsip, dan data, menggambarkan akar masalah rasial dan dampaknya yang masih terasa hingga kini.

Film ini sangat relevan dengan isu sosial dan politik di Amerika Serikat saat ini, menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya keadilan rasial dan kesetaraan. Meskipun kontennya berat dan berpotensi kontroversial, "13th" adalah tontonan penting bagi siapa saja yang peduli dengan isu rasial dan keadilan sosial. Film ini akan membuat Anda berpikir dan merenungkan sejarah serta kondisi masyarakat Amerika Serikat saat ini.

Cuplikan Film 13th (Sumber: YouTube)
Cuplikan Film 13th (Sumber: YouTube)

Tonton selengkapnya di: Film 13th (2016)

Selanjutnya ada Film Samin vs Semen (2015), film dokumenter Indonesia ini mengangkat kisah perjuangan masyarakat adat Samin di Kendeng, Jawa Tengah, dalam melawan ekspansi pabrik semen yang mengancam lingkungan mereka. Film ini menyajikan realitas sosial dan konflik yang terjadi antara masyarakat lokal dengan perusahaan besar, serta dampak yang dirasakan oleh komunitas Samin terhadap keberlangsungan hidup mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun