Mohon tunggu...
Yunizar Prajamufti
Yunizar Prajamufti Mohon Tunggu... Swasta -

Kembali menulis untuk terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjalanan Rohim (part1) Rohim Ingin Tempat Berteduh

21 Juli 2012   08:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:45 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mas, minta uang 10rb”,,, pinta Rohim.

“ Untuk apa dek?” Angga bertanya dangan wajah yang sedikit heran..

“mau ngenet mas,”,jawab Rohim.

“Ngenet kok 10rb dek”? Angga menanggapi,,

“iya mas,,, 8rb gawe ngenet (paket) 2rb gawe mangan..”

“makan opo 2rb iku dek??” Angga tambah heran..

“mangan mie godhok mas dek warung..” jawab rohim dengan polos.

Dialog di atas memang tak begitu berarti bagi orang-orang yang tidak mengetahui keadaan “Rohim”. Bahkan mungkin sekilas dialog di atas menunjukan pengaruh buruk internet terhadap anak. Kebetulan saat itu rohim tidak mengamen dan bertemu angga di rumah singgah Griya baca. Dan Rohim lebih memilih akan mengalokasikan uang10rb yang ia pinta pada Angga (pengurus LSM pemberdayaan anak jalanan), 8rb untuk ngenet dan 2rb untuk makan. Namun, rohim bukan anak seperti itu. Rohim lebih memilih internet yang biasa dia lakukan di warnet radisa* karena dia ingin sebuah tempat untuk berteduh, tidur dengan nyaman dan tidak kedinginan.** Bagi rohim, tempat tinggal yang nyaman lebih dia suka dari hanya sekedar makan.

Yah, Rohim tak punya tempat tinggal selain jalanan. Rohim merupakan anak dari korban broken home. Ibu dan bapaknya tak mau mengurusi dia. Rohim sempat merasakan seragam sekolah sampai kelas tiga SD dan tidak bisa melanjutkannya lagi.

Sejak kecil, rohim dititipkan ibunya dirumah budhenya. Namun, bukan belas kasihan yang rohim dapatkan dari budhennya tetapi pukulan, cacian dan makian yang rohim dapatkan***. Kadang rohim sampai dipukul pakai batu bata oleh budhenya. Hingga rohim memutuskan kabur dari rumah budhenya karena tidak tahan lagi dengan perlakuan budhenya dan mencari Ibunya sendirian yang berada di Surabaya.Sungguh malang nasib anak yang masih berumur 12 tahun ini. Keluarganya tak ada yang peduli dengannya. Hidupnya dipenuhi dengan cobaan-cobaan yang terlalu besar.

* Warnet dekat perempatan rampal Kota Malang

** Rohim pergi ke warnet Radisa setelah maghrib karena hari mulai gelap.

*** kekerasan yang dilakuakn budhenya mengakibatkan gendang telinga Rohim sobek (kanan dan kiri) dan dia merasakan nyeri setiap saat.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun