Mohon tunggu...
AIESEC in Surabaya
AIESEC in Surabaya Mohon Tunggu... Global Youth-led Organization

Didirikan pada tahun 2000, AIESEC in Surabaya merupakan salah satu local committees dari 27 local committees yang tersebar di 18 kota di Indonesia. AIESEC di Surabaya merupakan entitas berbasis kota dari AIESEC di Indonesia. AIESEC berfokus pada pemenuhan perdamaian dan potensi umat manusia dengan menawarkan kegiatan yang dapat diakses oleh siapa saja dan di mana saja.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

AIESEC Global Volunteer #EPStories: Kisah Inspiratif Falik di Nepal

11 September 2025   22:02 Diperbarui: 11 September 2025   22:02 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Falik bersama anak-anak di sekolah ia mengajar (Sumber: Falikul Isbah)

Surabaya, 11 September 2025 - Saat ini, belajar tidak lagi terbatas dari teori di dalam kelas, tetapi juga dari pengalaman nyata yang mampu mengasah soft skill dan hard skill secara bersamaan. Salah satu jalan yang semakin diminati mahasiswa adalah dengan mengikuti program AIESEC Global Volunteer. Pada #EPStories kali ini, kita akan mengikuti kisah inspiratif Falikul Isbah, kerap dipanggil Falik, seorang mahasiswa jurusan Arsitektur di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Tak hanya itu, Falik juga menjabat sebagai Vice President of Brand Marketing AIESEC Surabaya 2025, yang akan berbagi cerita berharganya sebagai sukarelawan di Kathmandu, Nepal.

Sebagai mahasiswa Arsitektur, Falik sangat tertarik dengan budaya dan bangunan bersejarah Nepal yang masih terjaga dengan baik. Ketertarikan ini sekaligus memotivasinya untuk mengikuti program Global Volunteer, karena ia ingin mendapatkan pengalaman internasional yang berharga sekaligus memberikan kontribusi nyata melalui kegiatan volunteering. Falik memulai perjalanan Global Volunteernya pada tanggal 13 Juli hingga 24 Agustus 2025. Kathmandu, ibu kota Nepal, menjadi lokasi di mana ia terlibat langsung dalam sebuah proyek bernama Fingerprint, yang berfokus pada pengajaran arts & crafts kepada anak-anak sekolah untuk mengembangkan kreativitas mereka. Melihat anak-anak yang mudah bosan, Falik juga mengemas materi pembelajaran sains dan matematika dengan cara yang menyenangkan agar tetap dapat menarik perhatian dan semangat belajar mereka.

Tak hanya berhenti di sana, ia juga menghabiskan waktu untuk menjelajahi keindahan alam Nepal, mulai dari mendaki dan menyaksikan deretan pegunungan Himalaya, mengunjungi air terjun, hingga menyeberangi jembatan gantung. Falik juga mencoba berbagai makanan khas Nepal.

Falik dan teman-temannya menikmati keindahan alam di Nepal
Falik dan teman-temannya menikmati keindahan alam di Nepal
"Aku juga nyobain makanan khas mereka seperti juju dai, momo, lassi, chow mein, dan masih banyak lagi, sekarang aku kangen banget sama itu semua!" - Falikul Isbah

Tinggal bersama di asrama sekolah, Falik merasa seperti mempunyai keluarga baru. Ia menjadi lebih dekat dengan ibu kantin, satpam, dan anak-anak yang sering bermain karambol atau catur bersamanya setelah kelas. Selain itu, Falik juga belajar banyak mengenai budaya Nepal dengan mengunjungi kuil, museum, dan bahkan bertemu langsung dengan Kumari, sang "living goddess" yang legendaris. Bersama teman-teman volunteer dan penduduk lokal, Falik sering menghabiskan waktu dengan kegiatan seru seperti memasak dan bermain bersama.

Namun, tidak semua orang di Nepal bisa berbahasa Inggris, yang menjadi salah satu tantangan selama Falik berada di Nepal. Falik bahkan mempelajari angka Nepal agar bisa memahami informasi penting seperti plat nomor kendaraan saat menggunakan ojek online. Selain itu, sebagai sukarelawan pengajar, Falik harus terus berkreasi menciptakan materi pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak. Namun, semua usaha itu terbayarkan dengan kebahagiaan saat melihat anak-anak antusias mengikuti pelajaran, mampu beradaptasi dengan budaya baru, dan menjalin pertemanan dari berbagai negara.

Falik bersama rekan-rekannya di Nepal
Falik bersama rekan-rekannya di Nepal
Persiapan sebelum keberangkatan pun terlaksana dengan baik, berkat dukungan dari AIESEC. Falik mendapat bantuan penuh terkait prosedur paspor, visa, hingga tips mencari tiket pesawat. Selama proses persiapan, AIESEC rutin memantau dan menawarkan bantuan sehingga Falik merasa tidak pernah berjalan sendiri, melainkan selalu didukung.

"Kalau kalian lagi cari pengalaman yang bisa bikin kalian tumbuh, explore hal-hal baru, dan kasih dampak nyata, Global Volunteer adalah jawabannya. Buat aku, GV bukan cuma tentang pergi ke luar negeri, tapi tentang keluar dari zona nyaman, ketemu orang-orang hebat, dan melihat dunia dari perspektif yang benar-benar berbeda. Percaya kalo pengalaman ini akan jadi salah satu perjalanan paling berharga dalam hidup kalian. So, don't just think about it, go for it, take the step!" - Falikul Isbah

Dengan kisah nyata seperti Falik, AIESEC membuktikan diri sebagai ruang yang membuka banyak peluang bagi mahasiswa untuk menjalani pembelajaran hidup yang tak ternilai dan menjadi agen perubahan di dunia. Jika kamu ingin tahu lebih banyak mengenai kesempatan seperti ini, kunjungi https://aiesec.org/, Instagram official @aiesecsurabaya.
Create a positive impact to your surroundings with AIESEC!  (Celine Finia)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun