Mohon tunggu...
Pratiwi S Tamrin
Pratiwi S Tamrin Mohon Tunggu... Dosen - Bolang

Tiwi is an English lecturer in UTS. She says : Writing is the best way to be immortal.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dosen Muda Bersertifikat, Why Not?

27 Mei 2019   16:12 Diperbarui: 27 Mei 2019   16:22 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roni menjelaskan materi peningkatan mutu dosen | dokpri

Muda, multi tasking, bertalenta, semangat, melek undang-undang, dan inovatif adalah beberapa ciri-ciri dosen di era milenial. Dosen di era milenial ditandai dengan tingkat kemelekan mereka terhadap teknologi dan tahan perubahan yang begitu cepat. Era milenial yang begitu mudah ditandai dengan "the world is on your hand".


Di satu sisi menawarkan kemudahan akses yang begitu cepat dan mudah dalam beberapa hal seperti mengirim file dengan penggunaan sistem terintegrasi. Contoh nyata yakni adanya sistem informasi terintegrasi (SISTER) yang memudahkan dosen untuk memonitor data diri, riwayat studi, jumlah mata kuliah dan SKS yang diajarkan dalam satu semester, jumlah seminar dan pelatihan yang dihadiri dalam setahun, jumlah buku dan jurnal ilmiah yang diterbitkan dalam setahun, dan jumlah pengabdian masyarakat yang telah dilakukan dalam setahun.


Sistem yang mudah, efektif, efisien, dan cepat telah memudahkan beberapa dosen yang mengabdi di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) untuk meng-update data diri mereka di SISTER. Karena sistem ini terintegrasi dengan website masing-masing kampus tempat dosen mengabdi. Sistem yang terintegrasi tentu meminimalisasi tingkat error dan terlebih lagi menghemat biaya administrasi dan akomodasi selama pengurusan berkas-berkas pengajuan jabatan fungsional dan sertifikasi dosen. Sistem yang terintegrasi dengan kampus asal homebase dengan website Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, telah memangkas banyak biaya dan tenaga yang bersifat teknis.


Langkah selanjutnya yang dipikirkan dan perlu dipecahkan adalah bagaimana membuat para dosen melek dengan prosedur pengajuan jabatan fungsional (jafung) dan sertifikasi dosen (serdos) secara online? Jawabannya perlu ada pelatihan. Pelatihan yang telah memakan waktu selama enam belas jam (dua hari kerja) ini diisi oleh satu-satunya dosen yang telah memiliki sertifikasi dosen di Fakultas Psikologi Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Roni Hartono, M.Pd. Lulusan Evaluasi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta ini sebenarnya berlatar belakang pendidikan kewarganegaraan dan sekarang ber-homebase di Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi. Dia mengajar MKDU KWN bagi seluruh mahasiswa UTS.


Roni Hartono menjelaskan, secara jelas dan detail prosedur pengajuan jafung dan serdos kepada para dosen program studi psikologi. Beberapa dosen merasa terbantu dengan adanya penjelasan beliau. Mengapa dosen perlu terus aktif mengisi BKD di SISTER dan terus aktif melakukan tri dharma?


Hal ini akan berbanding lurus dengan mutu dan akreditasi universitas. Universitas akan membaik akreditasinya jika dosen juga kontinu meningkatkan mutu dan kualitas diri.  Dosen ibarat dapur dari sebuah universitas, tidak ada dosen tidak ada santapan pagi, siang sore, bagi pikiran dan keingintahuan mahasiswa yang terus menggebu-gebu. Dosen yang seyogyanya harus mahir mengaplikasikan ilmunya di kelas. Saat ini juga dosen dituntut menguasai masalah administrasi demi perbaikan nasibnya dan reputasi kampus dan mahasiswa. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dosen psikologi UTS mampu memberikan sumbangsih nyata dalam perkembanan mutu pendidikan di Indonesia Timur.


Diakhir ragkaian acara yang berlangsung selama dua hari tersebut, Roni kembali mengingatkan peserta untuk tetap konsisten dengan tugas tri dharma perguruan tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Sumbawa, 25 Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun