Dewasa ini kita sering melihat produk-produk suplemen klorofil yang dijual di pasaran. Tapi, apakah benar bahwa zat yang sering disebut sebagai zat hijau daun ini memiliki manfaat bagi kesehatan manusia? Ternyata memang benar, ini dibuktikan dengan beberapa hasil penelitian medis yang sudah beredar di masyarakat.
Salah satu studi mengemukakan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen klorofil akan mengalami penurunan berat badan yang lebih signifikan dibandingkan orang yang tidak mengonsumsi suplemen tersebut. Studi yang sama juga menyatakan bahwa suplemen tersebut juga dapat menurunkan kolestrol jahat LDL dalam kurun waktu 3 minggu.
Sebuah studi lain di Jepang menemukan bahwa mengonsumsi 1,5 g dosis klorofilin dalam 10 hari dan 180 mg dalam 3 minggu dapat mengurangi trimetilamin, sebuah senyawa yang dapat menyebabkan bau badan.Â
Selain itu, ternyata klorofil juga memiliki sifat anti peradangan dan anti bakteri yang dapat membunuh bakteri pada kulit yang terluka, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan, sebagaimana yang ditemukan dalam riset oleh Dale Telgenhoff, seorang professor di Oakland University, Amerika Serikat.
Pada penelitian lain, ditemukan juga bahwa klorofil ternyata memiliki struktur yang mirip dengan hemoglobin, salah satu komponen utama penyusun sel darah merah. Oleh karena itu, klorofil dinilai efektif dalam mengatasi penyakit yang berhubungan dengan kekurangan hemoglobin, seperti anemia dan thalassemia.
Walaupun mengandung manfaat yang banyak, tetap saja klorofil tidak dapat dikonsumsi dengan sembarangan. Ada beberapa efek samping yang ditimbulkan oleh mengonsumsi suplemen klorofil dalam jumlah besar, seperti masalah pencernaan, kulit gatal-gatal, dan reaksi alergi.
Dengan demikian, ada baiknya kita berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui dosis yang tepat untuk mengonsumsi suplemen klorofil agar kita dapat menikmati berbagai manfaatnya dengan aman.