Era jurnalistik sudah memasuki digitalisasi media yang dimana semua menggunakan koneksi internet untuk menjangkau sebuah informasi. Hal ini tercipta dengan seiring berkembangnya dunia teknologi yang tidak bisa ditolak oleh manusia yang ada dunia, baik itu dari media, maupun teknologi.
Secara tidak langsung, peradaban manusia seakan berputar dengan sendirinya, sebagai mansuia yang hidup di dunia, hanya bisa menerima dampak peradaban itu apakah bisa dimanfaatkan dengan baik atau tidak.
Penemuan demi penemuan dibuat oleh manusia itu untuk memenuhi kebutuhan, maupun untuk meningkatkan mutu dalam kehidupan, sehingga manusia tidak hanya menjadi seorang penikmat melainkan juga bisa menjadi seorang pencipta.
Media yang erat kaitannya dengan sistem informasi, dan jenis sistem informasi yang saat ini digunakan oleh manusia semuanya berbasis internet, walaupun masih ada yang menggunakan media cetak sebagai sistem informasi. Jika menilas balik sejarah atau awal mula sistem infromasi tercipta, mungkin kita bisa pergi ke 5000 tahun yang lalu, atau sekitar 3500 SM.
Untuk memperoleh dan memberikan informasi, manusia pada zaman itu menggunakan papirus, batu, tanah liat, hingga menuliskannya pada kayu. Dari sanalah dimulainya sejarah perkembangan sistem informasi, dan seiring berjalannya waktu, peningkatan teknologi informasi semakin membaik dari masa ke masa sehingga sampai pada saat ini, dimana internet merajalela di era digital dan memenuhi segala macam kebutuhan informasi yang diinginkan.
Hal tersebut menjadi daya tarik untuk semua orang yang menjadi penikmat media online, seperti yang tadi dijelaskan bahwa manusia tidak hanya menjadi seorang penikmat melainkan seorang pencipta.
Pencipta yang dimaksudkan adalah menciptakan sebuah informasi seperti dalam bidang jurnalistik, atau bisa disebut dengan Jurnalisme Online, karena akses untuk menulis dan memperoleh informasi sudah tersedia di internet dan dapat diakses dimana saja, itulah yang menjadi daya tarik dari jurnalisme online.
Selain itu, akibat dari perkembangan digitalisasi dan dunia yang modern ini, media menjadi industri  yang bersaing dengan menyediakan masing-masing portal media berbasis online, guna memberikan informasi kepada khalayak dengan sekali klik dan informasi akan tersaji di layar laptop atau layar gadget.
Karena informasi yang diberikan itu lebih cepat dan terupdate, menjadi kelebihan sekaligus kelemahan bagi media online, karena dapat dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab karena menyebarkan informasi palsu atau hoax, karena sumber yang tidak bisa dipercaya atau tidak ada verifikasi terlebih dahulu mengenai informasi yang diberikan.
Namun dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Nielsen Indonesia lewat media online kompas.com, menyebutkan bahwa konsumsi  media online, dengan media konvensional saling melengkapi kehidupan sehari-hari walau dengan porsi konsumsi yang berbeda-beda.
Untuk generasi Z yang berumur 10-19 tahun sebanyak 97 persen penonton televisi, 50 persen pengakses internet, 33 persen pendengar radio, 7 persen penonton televisi berbayar, dan 4 persen yang merupakan pembaca media cetak.
