Mohon tunggu...
Prabu Mulya Singacala
Prabu Mulya Singacala Mohon Tunggu... Relawan - Menulis itu merawat ingatan agar selalu diinggat

Mulya Institut (MI) pendor sekolah berkebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenormalan Baru Selamatkan Tunas Milenial

12 November 2020   17:56 Diperbarui: 12 November 2020   18:01 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tema ini jadi obrolan kecil dan sangat menarik ketika ditanyakan apa istilah "Tunas Milenial". Tunas berarti generasi baru yang ada di keluarga tumbuhan dan keluarga lainnya bahkan kita sering menyebut tunas bangsa hang berarti generasi muda.

Sedangkan kata Milenial diidentikan dengan generasi baru abad ini, generasi yang dekat dengan arus teknologi dan arus ditrupsi, generasi yang cepat berubah dan cepat menerima perubahan.

Sedangkan "Tunas Milenial" adalah kelompok yang masuk pada GOLDEN EGG diusia 0 sampai dengan 6 tahun. Tunas Milenial inilah yang menurut para Guru PAUD mempunyai tantangan kompleks apalagi kelompok ini telah pada mahir pada gadget yang belum menjadi dunianya.

Tunas Milenial mempunyai karakteristik menyenangkan dan selalu dekat dengan perilaku yang menyenangkan pula, apakah perilaku itu ada di Ibu dan ayahnya, anggota keluarganya dan bahkan para tetangganya. Karakteristik tersebut harus menjadi perhatian bersama dalam menyelamatkan Tunas Milenial dari cengkraman Gadget yang menjadi simbol dari 4.0.

Berbicara tantangan guru PAUD terhadap Gadget yang menjadi kesenangan Tunas Milenial maka hal itu menjadi sesuatu ketidak normalan terhadap perkembangannya walau pun menyenangkan, maka Guru PAUD harus dapat mengembalikan perilaku ketidak normalan menjadi kenormalan baru.

Ukuran ketidak normalan yang di maksud di sini adalah Si Tunas Milenial hanya di senangkan dengan apa yang nampak di layar saja, sedangkan ukuran kenormalan adalah kembalinya riang ibu, riang ayah, riang anggota keluarga dan bahkan riang tetangga.

Konsep kenormalan baru inilah yang harus di ciptakan Guru PAUD dalam menyelamatkan Tunas Milenial, konsep ini harus di hadirkan di madrasah, sekolah dan kelompok-kelompok pembelajaran PAUD.

Kembalinya kenormalan baru yang di hadirkan disekolah, madrasah dan kelompok-kelompok itu akan menjadi model pendeteksi ketidak normalan pada perkembangan Tunas Milenial, alhasil Tunas Milenial dapat diselamatkan dari cengkraman Gadget itu.

Hal lain yang menjadi perhatian adalah Tunas Milenial berjalan pada apa yang disenangi dan menjadi kenyamanan dirinya, Tunas Milenial belum mampu mencerna melalui pikiran jernihnya, yang ada hanyalah apa yang dilakukan dan dicontohkan orang-orang terdekatnya yang akan terekam dalam prilakunya.

Pengembalian kenormalan baru dengan riangnya Ibu, Ayah, anggota keluarga dan tetangga akan membentuk kepribadiannya pula.

Mari selamatkan Tunas Milenial dengan mengkampanyekan kenormalan baru dengan dasar riang Ibu, ayah, anggota keluarga dan tetangga.

Mulya Syamsul..
07/11/2020
****

Terimakasih teman diskusi...
#bulita
#bumaria
#rima
#ayu
#duatemanbaru

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun