Mohon tunggu...
Prabu Bathara Kresno
Prabu Bathara Kresno Mohon Tunggu... Lainnya - Analis Konsultasi dan Bantuan Hukum

Dalam Asa, Rasa, Cipta, Karsa dan Karya Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lain Sisi: Bogor Masuk 5 Kawasan Rawan Bencana, KSB Perlu Ditambah

11 Februari 2018   22:23 Diperbarui: 11 Februari 2018   22:29 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mensos saat meninjau lokasi bencana

Bogor (11/2/2018)-- Pada kesempatan kerjanya ke Kabupaten Bogor Menteri Sosial Idrus Marham menginstruksikan untuk menambah Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kabupaten Bogor. "Saya minta KSB di Kabupaten Bogor untuk segera ditambah jumlahnya," ujar Idrus ketika menyerahkan santunan bagi korban longsor di Cijeruk dan Cisarua Bogor, Sabtu (10/2) kemarin.

Sampai dengan tahun 2017 Kementerian Sosial, telah membentuk tiga KSB di Kabupaten Bogor yaitu di Babakan Madang, Cisarua dan Gunung Putri. "Jumlah ini sangat kurang jika dibandingkan dengan luasnya wilayah dan potensi bencana," ujar Idrus.

Lokasi Tanah Longsor Kecamatan Cijeruk
Lokasi Tanah Longsor Kecamatan Cijeruk
Berdasar data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat ada 23 kecamatan yang termasuk kawasan rawan bencana. Berdasarkan Indeks Rawan Bencana Indonesia dari BNPB, Kabupaten Bogor termasuk peringkat ke-5 nasional yg rawan bencana, karena 23 kecamatan termasuk kawasan rawan bencana.

"Minimal setiap kecamatan dibentuk KSB, ini penting karena yang tahu persis kondisi geografis adalah masyarakat setempat," lanjut Idrus saat mengunjungi lokasi bencana tanah longsor di Kampung Maseng Desa Warung Menteng Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Cisarua Bogor.

Mensos saat menyerahkan bantuan untuk korban
Mensos saat menyerahkan bantuan untuk korban
Kementerian Sosial juga telah memberikan bantuan kendaraan penanggulangan bencana ke Provinsi Jawa Barat sebanyak 92 unit, "kendaraan itu disebar ke seluruh Kabupaten/ Kota diseluruh Jawa Barat, untuk Kabupaten Bogor mendapatkan empat unit," ungkap Mensos.

Selain itu, lanjutnya, juga ada 1.418 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana), mereka berada sampai di tingkat kelurahan, sehingga jika terjadi bencana, paling lambat satu jam Tagana sudah berada dilokasi. Untuk Kabupaten Bogor sudah memiliki 146 personil Tagana.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengungkapkan bahwa akan segera menindaklanjuti instruksi bapak Menteri Sosial untuk segera membentuk KSB di lokasi yang rawan bencana.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat saat melakukan koordinasi dengan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat saat melakukan koordinasi dengan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo
Harry menuturkan, pembentukan KSB ini merupakan upaya Kementerian Sosial dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana.

Menurutnya, pemanfaatan sumber daya alam dan manusia yang ada di lingkungan setempat sangat efektif mencegah kerugian lebih besar saat bencana terjadi. Ditambahkan, kesadaran tanggap darurat bencana harus dimiliki setiap anggota masyarakat, bukan hanya relawan.

"Pembentukan KSB ini dimulai dari proses sosialisasi dan selanjutnya bimbingan teknis. Kekuatan KSB ada pada Tagana," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos juga memberikan bantuan santunan di lokasi pertama kepada ahli waris 5 jiwa senilai 75 juta serta santunan luka 5 jiwa senilai 10 juta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun