Mohon tunggu...
Prabu Bathara Kresno
Prabu Bathara Kresno Mohon Tunggu... Lainnya - Analis Konsultasi dan Bantuan Hukum

Dalam Asa, Rasa, Cipta, Karsa dan Karya Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Lain Sisi: Jalan Panjang Meraih Harapan

20 November 2017   16:31 Diperbarui: 20 November 2017   16:37 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa

Jakarta (20/11/2017) -- Tak terasa perjalanan Program Keluarga Harapan (PKH) memasuki usianya yang ke-10 tahun, usia yang tidak muda lagi dalam pelaksanaan sebuah program pengentasan kemiskinan yang semakin mapam di negeri ini. Banyak perubahan yang terjadi selama perjalanannya dari perspektif kebijakan, syarat, jumlah bantuan dan perubahan perilaku. Sehingga, Pemerintah sampai dengan saat ini mengklaim PKH dinilai sangat efektif mengatasi kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat
PKH merupakan program pemerintah untuk memberikan bantuan sosial secara bersyarat kepada keluarga miskin yang ditetapkan sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup KPM melalui akses layanan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial, mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan, menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian KPM dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan serta kesejahteraan sosial dan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan.

Direktur Jaminan Sosial Keluarga, Nur Pujianto
Direktur Jaminan Sosial Keluarga, Nur Pujianto
Dalam perkembangannya, banyak inovasi serta gagasan-gagasan baru terkait PKH. Dan yang paling "spektakuler"adalah merubah sistem penyaluran bantuan sosial PKH dari tunai ke non tunai. Sistem yang menjadi sebuah karya yang dikembangkan Kementerian Sosial dengan bekerjasama dengan Himpunan Bank Negara (Himbara) dengan menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang merupakan sebuah sarana untuk menyalurkan bantuan sosial dan subsidi pemerintah. KKS juga mempunyai fungsi ganda yaitu menjadi Tabungan dan Dompet (e-wallet).

Mesin EDC Offline
Mesin EDC Offline
Inovasi sistem non tunai ini pun di kembangkan menjadi sebuah mahakarya yang sangat inovatif, dengan menyiapkan penyaluran bantuan non tunai dengan menggunakan mesin "EDC Offline". Mesin "EDC Offline" ini akan menyasar KPM yang berada di wilayah Indonesia yang "remote area" untuk memastikan KPM PKH di daerah sangat sulit pun dapat dijangkau.

Selain itu, kesuksesan pelaksanaan PKH selama ini juga takkan bisa dilepaskan dari semangat juang pendamping PKH yang merupakan ujung tombak pelaksanaan program dilapangan.

Menyusuri Jalan Berlumpur Menuju KPM
Menyusuri Jalan Berlumpur Menuju KPM
Kondisi alam yang ekstrem, panas mentari yang terik, iklim yang tak menentu, tempat tinggal KPM yang tersebar, tak membuat semangat pendamping PKH patah arang untuk melaksanakan tugas pekerjaannya. Jiwa sosial dalam diri pendamping terpatri secara natural seiring berjalannya waktu.

Terjang Aliran Sungai Demi KPM
Terjang Aliran Sungai Demi KPM
Pendamping PKH harus dapat melakukan kegiatan yang memfasilitasi, memediasi dan mengadvokasi KPM nya. Sebuah pengalaman hidup yang yang tak pernah mereka bayangkan dan sebuah pelajaran yang tak pernah mereka terima di dalam institusi pendidikan. Mereka pun memiliki kewajiban untuk menemui KPM dampingannya setiap bulan sekali untuk memberikan kepastian perubahan perilaku KPM.

Dengan segala keterbatasan dan himpitan berbagai masalah seorang pendamping PKH secara pribadi, terkadang harus mampu menafikkan kondisinya untuk tetap bisa terus eksis dalam peran dan fungsinya sebagai seorang pendamping PKH dalam sebuah program yang diharapkan bisa memutus rantai kemiskinan. Sungguh sebuah pengharapan yang sangat luar biasa.

Ku Daki Bukit Ini Demi KPM
Ku Daki Bukit Ini Demi KPM
Dalam kenyataan keseharian, seorang pendamping PKH bukanlah sosok figur yang selalu bisa dan serba bisa menafikkan setiap himpitan permasalahan yang ada. Keluarga adalah bagian yang tak terpisahkan, satu sisi keluarga adalah penyemangat dalam melaksanakan rutinitas keseharian sebagai seorang pendamping PKH. 

Namun, dilain sisi keluarga terkadang menjadi bagian dari kendala yang dengan segala problematikanya menjadi hal yang melemahkan eksistensi dalam pelaksanaan pendampingan. Dalam keadaan ini, sangat diperlukan pemahaman yang kuat atas komitmen untuk terwujudnya targeting jangka panjang pelaksanaan PKH, yaitu adanya perbaikan dan peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan generasi di negri ini.

Pertemuan Kelompok PKH
Pertemuan Kelompok PKH
Seorang pendamping akan selalu dianggap sebagai sosok ideal yang bisa dijadikan panutan oleh KPM yang akan diperhatikan segala apa yang dilakukannya. Oleh karenanya seorang pendamping dituntut harus mempunyai kemampuan yang baik, kebiasaan yang baik, serta sikap yang baik. Tanpa memiliki satu saja dari tiga hal di atas maka bisa dipastikan fungsi sebagai pendamping akan timpang bahkan tidak berfungsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun