PPPA Daarul Qur'an menggelar kajian Metode Tahfidz dan Tadabbur Yusuf Mansur (MTYM) bersama KH. Yusuf Mansur pada Sabtu (9/2) malam secara online menggunakan aplikasi Zoom dan live YouTube. Kajian ini menjadi tempat para jamaah dan donatur PPPA Daarul Qur'an untuk belajar, memahami, mengerti dan menikmati keindahan bahasa Al-Qur'an.
KH. Yusuf Mansur mengatakan bahwa kajian MTYM tak hanya mengajak para jamaah untuk menghafal Al-Qur'an semata, namun juga mengajak jamaah untuk hafal nomor ayatnya, halamannya, kosa katanya, kisah-kisahnya, hikmahnya dan seluruh seluk-beluk ayat-ayat Al-Qur'an.
Ada momen menarik saat kajian berlangsung, KH. Yusuf Mansur yang tengah menyapa peserta kajian melihat Syeikh Mohammed Qaddoura. Ia merupakan ulama asal Palestina yang dekat dengan KH. Yusuf Mansur dan Daarul Qur'an. Kemudian, KH. Yusuf Mansur meminta Syeikh Mohammed Qaddoura untuk membacakan beberapa ayat Al-Qur'an untuk para jamaah.
"Negeri apa sih yang diidam-idamkan? Bukannya ini? Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, kenapa harus Ghafur, bukan Rahman, bukan Rahim? Nah, ini menarik, kan? Tulis!," tutur KH. Yusuf Mansur.
Jadi, ungkapnya, konsep sebenarnya dari kalimat tersebut adalah bahwa Allah menyiapkan seluruh apa yang dibutuhkan oleh setiap hamba-hamba-Nya. Tak hanya satu atau beberapa negeri, Allah bisa menjadikan setiap negeri menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Di akhir kajian, KH. Yusuf Mansur mengingatkan seluruh jamaah untuk meningkatkan kecintaannya kepada Al-Qur'an. Salah satu cara mencintainya dengan terus membaca Al-Qur'an. []
Saksikan video kajiannya!