Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Anak Fakultas Kedokteran Kantong 'Pas-pasan' Cari Uang Sambil Kuliah

29 Mei 2012   05:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:39 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kuliah di Fakultas Kedokteran harus orang kaya? Belum tentu. Bila si anak pintar dan orang tuanya mampu menabung sekedar uang masuk yang masih sekitar 20-30 an juta serta uang semesteran yang tidak lebih 5 juta, keluarga kelas menengah pun masih bisa mengikutinya.

Ini terutama di Fakultas Kedokteran negeri yang masih merakyat dan fasilitas kuliah masih dibuat realistis, atau FK swasta yang juga 'ngirit' dalam membuat anggaran belanja. FK negeri belum tentu juga murah, kalau dekan dan jajarannya lebih berorientasi ke pelaksanaan kuliah yang 'wah', maka dipastikan lebih mahal dari fakultas kedokteran swasta yang 'ndeso'. FK-FK mana yang masih 'ndeso', boleh tanya ke inbox saya.

Nah, anak kedokteran yang uang sakunya pas-pasan memiliki peluang mencari uang dari komunitasnya sendiri, terutama dari teman-teman baik seangkatan, senior, junior yang kebetulan lebih banyak uang atau lebih lebih malas mengerjakan tugas.

Pekerjaan-pekerjaan ini sifatnya bukan kerja rutin, tetapi sifatnya yang 'proyek-proyekan', karena anak kedokteran tidak mungkin terikat dalam sebuah pekerjaan biasa dengan gaji bulanan yang akan menyita waktu belajarnya sampai 8 jam sehari.

Pekerjaan-pekerjaan sambilan itu antara lain:

1. Mengkoordinir foto copy diktat-diktat kuliah dan soal-soal dari dosen pengajar. Ini pekerjaan yang paling mudah tetapi untungnya lumayan. Misalnya satu diktat ambil untung 5 ribu saja dan yang memesan ada 100 orang, maka dapat dipastikan keuntungannya 500 ribu. Dalam seminggu mungkin saja ada 20-an bahan pelajaran yang harus difoto copy, maka jangan heran kalau ada anak kedokteran yang bertengkar atau berkelahi memperebutkan proyek foto copy ini.

2. Mencetak atau mengedarkan textbook bajakan. Siapapun tahu buku resmi anak kedokteran mahalnya minta ampun. Para mahasiswa kreatif yang salah sering meminjam satu buku resmi lalu difotocopy, halaman berwarna juga dicopy berwarna, selanjutnya sampul diberi hard cover sebagai mana aslinya. Harganya? Jauh...Banget. Tak sampai seperempat buku asli. Ini kalau ketahuan pasti bisa kena, tetapi karena yang beli dan yang jual sama-sama untung ya biasanya tak terjamah, yang beli buku kedokteran kan juga terbatas.

3. Menerjemahkan bahan-bahan untuk ujian atau untuk jurnal ilmiah. Siapapun tahu tidak semua anak FK itu pintar bahasa Inggris. Bahkan anak FK kaya yang jalur khusus dan jalur titipan (yang diterima di FK negeri karena uang sumbangan bapaknya tak dapat ditolak lagi) terkadang sebenarnya kuliah dimanapun otaknya 'lemot', tetapi terobsesi jadi dokter. Nah, mereka-mereka ini rela membayar 20 ribu sampai 50 ribu per halaman bahasa Inggris untuk diterjemahkan oleh anak-anak FK pintar yang kebetulan ekonominya 'pas-pasan'.

4. Membuatkan tulisan ilmiah /tugas kedokteran. Tidak semua anak FK punya kemampuan menulis yang baik. Bahkan banyak yang pintar di akademik, tetapi saat membuat tulisan laporan kasus, studi pustaka, apalagi laporan penelitian mereka kelabakan. Nah, mereka ini memerlukan teman yang mampu menyusun tulisan dengan baik dengan kerangka yang benar, kalau tidak mereka dapat terhambat lulus karena tak menyelesaikan tugas tulisan. Apakah ini jurnal palsu? Sebenarnya tidak.

Si mahasiswa yang dibantu tetap membuat konsep dan ide-idenya serta buku-buku yang mendukung tulisan. Si mahasiswa yang membantu menyusun sesuai itu semua. Setelah terbentuk draft, si mahasiswa yang berkepentingan juga yang harus menghadap ke dokter pembimbing untuk minta koreksi. Jadi mahasiswa yang disewa ini sebenarnya hanya membantu saja supaya tugas-tugas si penyewa cepat selesai. Tergantung dari beratnya nilai tulisan, 'upah' membuatkan tulisan ini bisa berkisar dari 500 ribu sampai 5 juta rupiah.

5. Jadi 'joki'. Ini bukan rahasia umum lagi, mahasiswa yang pandai disuruh duduk di depan dan teman-temannya duduk di belakang. Namun ada yang melakukannya demi uang, dia dibayar sesuai kesepakatan untuk membantu yang dibayar. Berdasarkan bisik-bisik dari mahasiswa FK di berbagai universitas yang saya tanyain, ini tarifnya sesuai hubungan pertemanan, kalau teman dekat paling-paling upahnya ditraktir makan atau nonton tetapi kalau orang yang tak terlalu dekat upahnya bisa 200-500 ribu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun