Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Ketika Kompasianer Palembang Terjebak Di Konser Musik Klasik Pertama Di Bumi Sriwijaya

6 Maret 2025   08:19 Diperbarui: 6 Maret 2025   09:14 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Gak boleh merekam, ya ,Dok?" Tanggapan Bikcik Tika, Kompasianer Palembang di instagramku saat membuat postingan ada di konser "The Enhancing Sriwijaya" yang menampilkan paduan suara- paduan suara di Palembang dipadukan dengan orkestra para profesional muda Australia yang bergabung di orkestra "Sydney Concert Orchestra" tanggal 4 maret 2025 lalu puku 19.30- 22.00.

"Kok tahu, ya si Bikcik ini acara ini dilarang merekam?"Tanyaku membathin. 

Ternyata eh ternyata si bendahara Kompasianer Palembang (Kompal ) ini dengan Nindy yang juga Kompal ikut menonton entah darimana dapat karcisnya, kalau saya sih dari karyawan rumah sakit yang merupakan panitia acara tersebut.

Mungkin karena acara ini agak "ellite' karena konser dan diadakan di sekolahan yang "ellite" juga, Sekolah Kusuma Bangsa di jalan Residen Abdul Rozak Palembang, maka acara itu dilarang mendokumentasikan, kecuali wartawan/ media, tetapi juga demi tertib acara karena kalau boleh merekam, maka pasti akan tidak tertib, semua akan berlomba mendapatkan "view" yang bagus dan boleh jadi mengganggu penonton di depannya bahkan bukan tidak mungkin mengganggu para penampil karena lampu-lampu dari kamera dapat menyilaukan pandangan dan konsentrasi mereka.


Tetapi saya pribadi merasakan diri sebagai "Citizen Journalism", setengah wartawan dan setengah warga, jadi bolehlah sedikit ambil-ambil "moment" karena pertunjukan tersebut terlalu indah untuk hanya dinikmati sesaat tanpa kenangan yang tersisa. Maka kalau ingin melihat secuplik dua cuplik adegan yang seru saat konser tersebut, boleh melihat postingan di atas.


Pementasan diawali paduan suara anak-anak Bel canto dengan lagu Sinchan dan Viva Lavida yang dibawakan lucu dengan gaya anak-anak, lalu paduan suara Universitas Sriwijaya, Bank Sumsel Babel, tuan rumah SMA Kusuma Bangsa dan sesi pertama ditutup oleh Colours Choir yang dipimpim Lala Gozali.

Selesai sesi 1 ada jeda 15 menit untuk penonton ke toilet atau meregangkan kaki atau minum air mineral yang disediakan panitia. Selanjutnya sesi kedua menampilkan orkestra dari Sydney dengan 4 lagu full instrument dan dilanjutkan dengan 2 lagu dengan kombinasi paduan suara Colours, diakhiri lagu Gending Sriwijaya dengan semua koor yang sudah tampil kecuali koor anak-anak yang jumlah pesertanya 200-an orang lebih.

Ini merupakan lagu Gending Sriwijaya paling kolosal yang pernah saya dengar, karena dibawakan oleh orkestra yang terlatih dan paduan-paduan suara yang sudah memenangkan berbagai lomba lokal maupun regional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun