Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mungkinkah Obat Diabetes Disuntik Enam Bulan Sekali? Mirip Vaksin, Dong?

22 Juni 2022   21:24 Diperbarui: 22 Juni 2022   21:28 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
presentasi obat diabetes (dok.pri)

Di praktek saya rawat jalan minimal sepertiganya yang kontrol pasien diabetes melitus dari berbagai usia, usia menjelang 20-an sampai yang 80-an tahun dengan obat rutin tablet atau suntikan insulin yang kerja jangka pendek 8 jam sampai yang kerjanya 24 jam.

Walaupun sebagian dari pasien rutin berobat dan patuh tetap saja terjadi komplikasi di berbagai organ, seperti :ginjal, otak, jantung, otot, mata, kulit yang pada akhirnya mengganggu aktifitas sehari-hari bahkan membuat kecacatan.

Apalagi untuk pasien yang tidak patuh berobat dan terkadang merasa jenuh makan 1 sampai 7 jenis obat tiap hari akibat penyakit diabetes yang biasanya diikuti komplikasi jantung, darah tinggi, kesemutan, stroke bahkan gagal ginjal yang perlu cuci darah. Ada yang terkadang baru ke rumah sakit kalau kondisinya sangat parah saja sangkin malasnya tiap hari harus rutin dicekoki atau disuntik.

Salah satu penemuan baru beberapa tahun ini adalah obat diabetes suntik yang zat aktifnya glukagon-like peptide-1  receptor agonist, yang bekerjanya berlawanan dengan glukagon (hormon yang memicu kenaikan gula darah di tubuh saat lapar) dan merangsang kenaikan insulin (hormon yang mengangkut gula darah dari pembuluh darah ke sel otot dan organ tubuh lainnya).

Secara alami  glukagon-like peptide-1  (GLP-1) ini diproduksi di usus spontan saat di usus banyak bahan makanan yang mengandung glukosa maupun protein dan lemak, tetapi hanya bertahan beberapa menit saja. Tetapi dengan tehnologi tertentu maka zat ini dapat dibuat bertahan waktu paruhnya menjadi 1 minggu. Jadi bagi yang sibuk atau jenuh dengan obat diabetes "klasik" yang harus dikonsumsi tiap hari.

Selain itu dari penelitian terhadap pasien yang memakai obat ini, didapatkan beberapa keuntungan tambahan bahwa serangan jantung berkurang dan berat badan pasien cenderung turun akibat berkurangnya nafsu makan. Ini membedakan dari insulin yang biasanya malah membuat pasien berat badannya bertambah.

Karena obat ini masih baru dan patennya masih ada, maka harganyapun masih mahal, satu pena untuk 4-8 minggu harganya mendekati 2 juta dan pasti belum ditanggung oleh asuransi biasa. Tetapi yang menjanjikan adalah kemampuan tehnologi farmasi mengembangkan obat diabetes suntik 1 minggu ini, bukan tidak mungkin nanti akan ada obat-obat lain yang dapat melindungi pasien untuk waktu lebih panjang, entah itu 1 bulan atau 6 bulan bahkan setahun.

Bayangkan kalau sedemikian canggih perkembangan tehnologi pengobatan seperti pesatnya tehnologi internet dan gadget, sementara penduduk dunia sudah 7 milyar dan sehat-sehat semua, anaknya banyak pula, mungkin memang sudah waktunya kita memikirkan untuk membuat koloni di bulan atau Mars.

dokumentasi KOMPAL
dokumentasi KOMPAL

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun