Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Akankah Tika Panggabean Mendapat Piala Citra di "Ngeri Ngeri Sedap"?

8 Juni 2022   22:33 Diperbarui: 8 Juni 2022   22:44 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber https://www.tribunnewswiki.com/

Saya bukan penggemar berat Tika Panggabean yang melejit namanya dalam grup musik "Project Pop" asal Bandung yang sempat menelurkan beberapa album lagu bertema komedi. Tetapi menonton film "Ngeri-ngeri Sedap" ini terlintas pemikiran yang "nyeleneh" bahwa mungkin saja para komedian dan komika yang terlibat dalam film bergenre komedi situasi ini akan merajai Piala Citra tahun ini atau tahun depan.

Mengapa? Karena para pemeran yang "basicnya" adalah pembanyol dalam "stand up comedy" ataupun "parody" dapat berlakon dengan serius dan kelucuan-kelucuan yang terjadi di film ini memang muncul dari dialog-dialog yang menggelikan tanpa harus si pelakon membuat ekspresi muka cengengesan atau gerakan-gerakan konyol ala "slapstick comedy".

Film ini menceritakan Pak Domu ( Arswendy Beningswara Nasution) dan Mak Domu (Tika Panggabean) yang tinggal bersama anak kedua mereka, Sarma (Gita Bhebhita Butar-butar) di pinggir Danau Toba yang indah. Sementara anak pertama, Domu (Boris Bokir Manullang) lalu yang ketiga, Gabe (Lolox) dan si bungsu si Sahat (Indra Jegel) kuliah dan bekerja di Jawa dan tidak pulang-pulang selama bertahun-tahun.

Ada rencana Pak Domu dan keluarga besarnya membuat pesta adat "Manulangi Pahompu", yaitu Nenek si Domu akan dibuatkan pesta besar dimana keturunannya semua memberinya makan dengan mengundang semua handai taulan, untuk menunjukkan si Nenek dan keluarga besar pak Domu sudah sukses.

Tetapi semua anak lelaki keluarga itu malas pulang karena si bapak sangat keras mengatur-atur hidup anaknya, misalnya tidak setuju Domu menikah dengan gadis Sunda lalu tidak suka Gabe jadi pelawak padahal lulusan sekolah hukum dan Sahat yang malah mengabdi di desa terpencil di Jawa karena mau mempraktekkan ilmu pertaniannya disana dan tidak mau pulang ke Toba.

Akhirnya dibuatlah sandiwara itu, seolah Pak Domu dan istrinya mau bercerai dan Sarmapun mengabarkan itu ke abang dan adiknya, lalu pulanglah mereka. Kelanjutan kisahnya ada kelucuan, tangis dan sebal serta nyengir kuda campur aduk ketika berbagai kejutan-kejutan adegan yang sederhana tapi menyentuh dihadirkan dalam beberapa konflik.

Sinematografi yang memanjakan mata para pencinta wisata alam dapat terlihat di adegan jalan-jalan di gunung di sekitar Danau Toba yang membuat orang Batak manapun jadi ingin pulang kampung. Belum lagi lagu-lagu Batak yang mendayu-dayu di adegan-adegan sedih atau adegan bahagia serta musik gondang Batak yang mengiringi tarian tortor yang bernuansa magis, memperkaya film ini untuk menghindari penilaian "kaleng-kaleng".

Namun satu pesan moral yang dapat saya petik dari film ini, adegan Pak Domu dinasehati si Ompung Domu bahwa dia tidak bisa lagi mendidik anak-anaknya seperti jaman dulu Ayahnya mendidiknya karena sekolah Pak Domu kakak beradik hanya SMP dan SMA. Dia yang menyekolahkan Domu dan adik-adiknya sampai pendidikan sarjana dan membuat wawasan anak-anaknya berkembang, maka sebagai orang tua, dia tidak boleh berhenti belajar.

Mungkin karena saya orang Batak, saya kasih nilai 9/10 untuk film ini, tetapi bagi anda yang bersuku lain boleh memberi nilai lain di komentar, yang pasti sutradara sekaligus penulis novel berjudul sama (terbit 2014), Bene Dion Rajagukguk patut diacungi jempol mampu mengarahkan para komedian tidak melucu di film yang lucu. 

Selamat kepada "production house" Imajinari bersama Kathanika Studio dengan film pertamanya yang "mantap kali" dan semoga targetnya 10 juta penonton dapat tercapai. Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun