Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengennya Liburan Tahun Baruan di Jakarta Malah "Stress" Kebanjiran

16 Januari 2020   01:27 Diperbarui: 16 Januari 2020   01:30 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kebanjiran (dok.pri.)

"Lho, sudah tiga bulan Ibu tidak berobat lagi, kenapa sekarang datang? Masih nyeri perutnya, bu?" Tanyaku pada Ibu umur 60 tahunan yang dulu sering berobat karena penyakit gastritis kronis. Hampir setiap dua minggu atau paling lama sebulan sekali dia berobat karena perut melilit, muntah berlebihan atau lemas karena perutnya sejak tahun lalu sampai akhirnya diberikan obat penenang dosis ringan empat bulan lalu dan penyakit itupun jauh berkurang.

"Iya, saya diajak anak-anak yang di Palembang merayakan tahun baruan di Jakarta di rumah anak yang di sana, di dekat Mall T**an An**re*, tahu-tahunya banjir besar, televisi, kursi bahkan mobilnya rusak terendam air. "Stress" saya kambuh lagi dan perut saya melilit lagi. Sudah makan obat ne**um dua keping masih tidak mempan." Keluhnya sambil menyebutkan obat anti asam lambung yang cukup efektif selama ini bagi pasien yang memiliki keluhan sama.

Setelah banjir berkurang, si Pasien tetap pusing memikirkan betapa banyaknya kerusakan alat elektronik dan perabotan di rumah anaknya serta mendengar kabar di sekitar pemukiman yang tidak kalah hebohnya, bahkan banyak alat elektronik yang rusak parah dilihatnya di tempat penampungan sampah sementara warga disana.

Anaknya berusaha menahan si Ibu dan suaminya agak lama di Jakarta tetapi si Pasien memutuskan pulang ke Palembang saja karena merasa cocok obat yang dimakannya di Palembang disamping itu takut dikepung banjir yang lebih besar lagi.

"Ya, jujur saja memang ibu saya kasih obat untuk mengurangi pikiran macam-macam, karena dengan obat asam lambung biasa tidak efektif." Kata saya.

"Iya, Dok.  Di Jakarta memang dikasih obat lambung saja, dia tidak sembuh, makan tidak enak dan susah tidur. Makanya kami beberapa hari lalu pulang."Kata suaminya yang juga sakit diabetes melitus dan rutin minum obatnya.

Kondisi banjir yang lebih besar dari yang biasa terjadi di Palembang mungkin bagi si Pasien dianggap sudah bencana alam yang membuat pikirannya kalut. Di Palembang memang kalau hujan turun lebat dan lama ada beberapa lokasi sering terjadi genangan air atau banjir kecil yang tidak melebihi selutut orang dewasa serta jangka waktunya sekitar 2-6 jam. Namun yang dilihat si ibu ini adalah ketinggian air yang lebih tinggi, lebih luas dan merusak barang-barang di rumah anaknya saat dia berkunjung pula.

Untuk kasus seperti ini memang selain obat untuk organ yang sakit juga harus dilakukan analisa psikologis serta si sakit dipindahkan dari lokasi yang membuatnya depresi ke lokasi yang lebih nyaman karena jenis penyakit si Ibu adalah psikosomatik dan kebetulan mempan dengan obat anti depresi yang harganya sebutir tidak sampai seribu rupiah.

dokumentasi KOMPAL
dokumentasi KOMPAL

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun