Sudah menjadi tradisi beberapa tahun terakhir ini Kompasianer Palembang (KOMPAL) berkumpul di awal tahun untuk sekadar bersilahturahmi, saling mengenal bagi yang baru bergabung ataupun berbagi ilmu-ilmu baru bagi yang punya informasi atau keterampilan tertentu yang dapat dibagikan dengan yang lain.
Kedai ini biasanya tutup hari Sabtu, Minggu dan hari besar tetapi khusus untuk acara KOMPAL para nyai yang memasak khusus dipanggil dan salah satu ahlinya mengajari kami membuat pindang yang "maknyus".
Walau yang disepakati agenda siang itu hanya belajar masak pindang tetapi ada saja Kompasianer yang meminta diajari fotografi dengan kamera makro yang dapat menangkap detail buah-buahan, ulat, kumbang bahkan gurat-gurat buah-buahan.
Atau ada Kompasianer yang membawa alat "make up" serta bulu mata yang langsung ditawarkan kepada para wanita lainnya untuk dicoba seolah "beauty class" dadakan yang tetap elok untuk diperhatikan.
Terakhir sebelum bubaran kamipun tukar kado dengan syarat harganya kurang 10 ribu dan bukan makanan, ternyata sangat sulit mencari hadiah dengan kriteria begitu yang membuat saat-saat bertukar dan membuka kado menjadi sangat lucu karena sebagian dari peserta sudah mengincar kado-kado yang dapat bocoran sebenarnya agak spesial.
Tidak terasa sudah menunjukkan pukul 16.30, perut kenyang dan sudah capek tertawa sampai gigi kering, kopi darat inipun diakhiri dan tidak lupa titip pesan buat Bikcik Tika yang menjadi sekertaris kabinet buat kirim laporan ke Kompasiana karena kegiatan tanpa laporan itu nilainya nol, kalau laporan tanpa kegiatan itu nilainya tetap satu (nah,lho?)