Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

3 Hal yang Dapat Dipelajari Para Politisi dari Film "Hotel Transylvania 3"

18 Juli 2018   00:35 Diperbarui: 18 Juli 2018   09:22 2692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menonton film animasi "Hotel Transylvania 3: A Monster Vacation" yang berdurasi 97 menit, rasanya tidak terasa jemu karena jalan ceritanya seru, lucu dan cocok untuk semua umur walaupun yang diceritakan adalah para monster dan hantu. Makanya kami sekeluarga berlima dapat menonton bareng tanpa khawatir ada yang ketakutan atau bosan.

Kisahnya sederhana, bagaimana Mavis (disuarakan Selena Gomes) melihat ayahnya Dracula (disuarakan Adam Sandler) terlihat jenuh mengurusi hotel mereka Transylvania sendirian sejak ibunya wafat dan tidak pernah liburan.

Maka dia mengajak Drac dan semua keluarganya liburan ke kapal pesiar khusus monster yang dikapteni Ericka (disuarakan Katheryn Hahn) yang ternyata cicit dari musuh lama Dracula Van Helsing (disuarakan Jim Gaffigan). 

Semua monster yang ikut liburan rencananya akan pergi ke kota yang hilang, Atlantis yang memiliki gurita raksasa yang sangat berbahaya yang dapat menghancurkan apapun. Gurita ini dapat dikendalikan oleh musik penghancur atau dapat menjadi baik kalau dikendalikan musik yang membahagiakan.

Akhirnya setelah melalui intrik dan kehebohan ala kartun terhadap rombongan monster ini, Ericka pun jatuh cinta pada Drac yang diistilahkan "zing" yang konon kabarnya hanya dirasakan sekali oleh para monster.

Andaikan politisi-politisi di negeri kita menonton film ini, beberapa hal yang dapat diambil hikmahnya antara lain:

1. Pencitraan versus kenyataan. Dracula dikisahkan selama ini adalah jahat, suka menghisap darah dan segala keburukan lainnya, itu citranya tetapi dalam film ini diperlihatkan Dracula yang penolong, lucu dan sayang monster lain ataupun keluarganya. 

Maka, apapun penggambaran politisi satu menjelek-jelekan orang atau lawan politiknya, namun yang dilihat masyarakat sebenarnya apa yang nyata. Kalau dikonsep berita "hoax" jelek, tetapi dilihat nyata bagus, maka persepsi tetap bagus demikian juga sebaliknya.

2. Menusuk teman dari belakang belum tentu berhasil. Dalam adegan Ericka mengajak kencan Drac lalu memberi makanan yang dipesan dengan minyak bawang putih, ini bermaksud meracuni, karena Dracula dimitoskan takut dan tidak suka bawang putih. Ternyata efeknya tidak membuat si monster kesakitan atau melemah, hanya sakit perut dan sering buang angin saja. 

Maka jangan berpikir menyerang lawan atau kawan secara diam-diam hasilnya tidak selalu baik. Kalau mau berdebat atau berjibaku gunakanlah cara-cara jantan dan terbuka jangan main sembunyi-sembunyi, karena hasilnya mungkin hanyalah dapat bau buang angin saja.

3. Senjata rahasia atau senjata yang kita anggap pamungkas dapat berbalik menyerang kita. Dalam adegan gurita raksasa dengan tentakel yang kuat dan dapat dikendalikan dengan irama menyerang dan hampir saja membunuh Dracula ternyata dapat dibuat menyenangkan dan berdansa lucu kalau diperdengarkan musik-musik berenergi positif atau gembira oleh "Disc Jockey ajep-ajep" Johny (disuarakan Andy Samberg) yang juga merupakan mantunya Dracula. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun