Mohon tunggu...
Johnson K.S. Dongoran
Johnson K.S. Dongoran Mohon Tunggu...

Lahir dalam keluarga Kristen dari suku Batak di Tapanuli Selatan Sumatera Utara, masih muda merantau di Pulau Jawa. menikah dengan gadis Bali dan dikaruniai tiga orang anak. Kini bekerja sebagai dosen di UKSW dan tinggal di kota Salatiga. Prinsip hidup pribadi: Setiap hari ergaul akrab denan Tuhan; menambah dan memperkental persahabatan dengan sesama; menambah ilmu dan keterampilan; menghasilkan sesuatu yang berguna bagi banyak orang; berkeringat; bekerja berdasarkan prioritas.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jula-jula

7 Juli 2013   13:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:53 2531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Johnson Dongoran

Setiap komunitas memiliki cara baku mengatasi persoalan keuangan. Jula-jula merupakan salah satu cara di antaranya. Jula-jula adalah salah satu bentuk arisan yang sudah dikenal lama oleh masyarakat Batak di Tapanuli.

Arisan ini dimaksudkan untuk memperoleh modal usaha dalam jumlah cukup atau untuk keperluan lain yang memerlukan dana besar seperti membeli tanah atau membeli rumahatau untuk keperluan sekolah anak-anak.

Cara yang ditempuh dalam arisan adalah dengan mengajukan penawaran tingkat bunga secara tertutup. Artinya setiap peserta sama-sama mengajukan penawaran dengan menulis nama dan jumlah tingkat bunga yang diusulkan di sehelai kertas kosong. Tawaran tingkat bunga paling tinggi yang memenangkan arisan.

Agar arisan tetap sehat, maka dibatasi tingkat bunga tertinggi, katakan 30%. Penawaran di atas kesepakatan tersebut secara otomatis gugur alias kalah dan tidak mendapat arisan pada bulan tersebut. Bila bulan tertentu tidak ada yang mengajukan penawaran, maka siapa yang pertama hadir di tempat arisan pada tanggal arisan, dia yang mendapat arisan tanpa bunga.

Arisan dikoordinir seseorang sekaligus peserta dengan tugas sebagai berikut: rumahnya jadi tempat arisan dan menyuguhkan minuman bagi peserta pada saat arisan berlangsung, menerima gulungan kertas berisi penawaran dari setiap anggota dan menyimpannya hingga semua peserta berkumpul sesuai tanggal dan jam yang sudah disepakati, menjaga kerahasiaan penawaran setiap peserta, mengumpulkan iuran atau uang arisan dari semua peserta, membuka gulungan kertas satu per satu di depan peserta pada jam yang sudah disepakati, katakan Minggu, 22 Maret 2009 jam 17:00, menyerahkan uang arisan kepada yang memenangkan arisan pada bulan tertentu, dan bertanggung jawab atas arisan peserta yang sudah memperoleh arisan tetapi kemudian tidak pernah muncul lagi membayar arisan di bulan-bulan berikutnya.

Sebagai imbalan bagi peserta yang bertugas mengkoordinir jula-jula seperti ini adalah mendapat arisan pertama tanpa dikenakan bunga, dan mendapat 1% dari total arisan setiap bulannya sebagai jasa koordinator.

Bagaimana arisan dijalankan? Katakan ada 20 orang dewasa atau 20 keluarga mengikuti satu jula-jula, dengan kesepakatan jumlah arisan Rp. 1 juta per peserta, maka total arisan adalah Rp.20 juta setiap putaran, yang periodenya biasanya bulanan. Yang diterima koordinator pada bulan pertama adalah seluruhnya sebesar Rp.20 juta termasuk di dalamnya arisan yang bersangkutan sebagai peserta. Selain itu, mulai bulan ke dua hingga bulan ke 20, koordinator akan mendapat 1% dari nilai total arisan setiap bulannya, dalam contoh ini sebesar Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) setiap bulannya.

Berapa yang diterima peserta lainnya?Mulai bulan ke dua, setiap peserta (kecuali koordinator karena sudah mendapat arisan pada bulan pertama) mengajukan penawaran tingkat bunga pada suatu gulungan kertas. Apabila hanya satu orang yang mengajukan penawaran tertinggi, katakan 30%, maka peserta yang lain cukup menyetor arisan senilai Rp.700.000,- yaitu Rp. 1 juta dikurangi 30% dari Rp. 1 juta. Yang memenangkan arisan hanya menerima 18 x 70% x Rp. 1 juta di tambah Rp.1 juta (arisan koordinator) dikurangi 1% dari Rp.20 juta untuk koordinator. Jadi yang diterima adalah sebesar Rp. 12.600.000,- (dua belas juta enam ratus ribu rupiah).

Setiap peserta yang sudah memperoleh arisan, mulai bulan berikutnya tetap harus membayar penuh sebesar uang arisan yang sudah disepakati, dalam hal ini Rp.1 juta.Dengan cara yang sama, kalau penawaran tertinggi pada bulan ke tiga adalah 25%, maka yang ia peroleh adalah Rp. 2 juta (dari yang sudah dapat arisan dua bulan lalu) ditambah 17 X 75% dari Rp. 1 juta dikurangi 1% dari Rp.20 juta (untuk koordinator), atau sebesar Rp.14.550.000, (empat belas juta lima ratus lima puluh ribu rupiah).

Demikian seterusnya, hingga yang memperoleh terakhir akan menerima penuh 100% dikurangi 1% untuk koordinator, jadi sebesar Rp.18.800.000,- (delapan belas juta delapan ratus ribu rupiah) atau Rp. 19.800.000,- (sembilas belas juta delapan rtus ribu rupaih) termasuk arisan/kewajiban yang bersangkutan, karena ia satu-satunya yang belum menerima arisan dan karena itu tidak perlu mengajukan penawaran atas tingkat bunga tertentu.

Apabila pada bulan yang sama ada lebih dari satu peserta yang mengajukan penawaran tertinggi, katakana sama-sama 25%, maka gulungan kertas siapa yang pertama dibuka, yang bersangkutan yang berhak menerima arisan pada bulan tersebut. Peserta yang tidak hadir di tempat arisan di rumah koordinator pada jam arisan di mana sudah dimulai membuka satu demi satu gulungan kertas dari setiap peserta, tidak berhak memperoleh arisan pada bulan tersebut.

Di beberapa tempat di Tapanuli, selain jula-jula dikenal istilah ‘tarik-tarikan’, yang berarti setiap anggota bergiliran ‘menarik’ dana arisan pada saat tertentu sesuai hasil undian. Tarik-tarikan pada dasarnya persis sama dengan arisan biasa, tanpa bunga dan tanpa potongan untuk keperluan administrasi atau untuk pengelola atau pengurus organisasi marga misalnya (Sumber: Berdasarkan amatan keikutsertaan dalam arisan Jula-jula dan peercakapan terpisah dengan Bpk. Iwan Siregar dan Bpk. R. Gultom).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun