Mohon tunggu...
Ponco Dwi Putra
Ponco Dwi Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Bunga Barah

Yang terus belajar dalam pelbagai diskusi, yang terus mencari akan sebuah arti, yang…

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ashabul Kahfi: Kisah 7 Pemuda yang Tertidur di Dalam Goa

6 Juni 2020   12:40 Diperbarui: 6 Juni 2020   12:39 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai pengantar, judul ini terinspirasi dari satu kisah yang terdapat dalam kitab suci Al Qur'an, yakni surat "Al-Kahfi". Surat Al-Kahfi terdiri dari 110 ayat, namun yang mengisahkan tentang 7 pemuda yang dikenal dengan Ashabul Kahfi lebih merujuk pada ayat ke-9 sampai ayat ke-26.

Memang, saya menyadari bahwa subjek dari kisah tersebut bertentangan dengan subjek yang menjadi bahan tulisan ini. Sebagaimana kisah tersebut yang mempertahankan keimanan dalam memerangi penguasa yang dzalim, sedang dewasa ini antara manusia memerangi virus.

Tapi, bukan berarti menutup mata dalam menikmati kisah-kisah ajaran yang tertulis sebagaimana keindahan kalam-kalam Allah. Saya merasa kandungan yang terdapat dalam kisah pemuda tersebut, justru dianggap relevan dan seakan-akan memberikan gambaran terkait sikap kita akan problema pandemi virus covid-19 ini.

_Kisah Ashabul Kahfi_

Berkisah pada zaman dahulu hidup seorang raja yang dzalim pun kejam, ia bernama Dikyanus. Secara singkat, kedigdayaan Dikyanus memaksa para masyarakatnya untuk menganggukan dirinya dan berpaling dari Allah. Ketetapannya memaksa hingga tak segan untuk membunuh jika ada yang membantah atau menentangnya.

Walhasil banyak yang berpaling kepercayaan dan manut akan kuasa dari Dikyanus.

Tetapi tidak dengan 7 pemuda ini, mereka menentang kekuasaan zalim raja Dikyanus. Sikap penolakan tersebut menarik perhatian raja, namun tidak seperti sebelumnya, raja justru memberi kesempatan pada 7 pemuda tersebut untuk hidup -- dengan harapan berubah pikiran karena telah disuguhkan kesenangan dunia; seperti halnya wanita, jabatan, dan kekayaan.

Kemarahan raja Dikyanus memuncak, tatkala 7 pemuda tersebut menolak, bahkan dia lebih memilih untuk mengasingkan diri guna mempertahankan ke imanan-nya. Para pemuda tersebut memilih untuk tinggal di goa -- yang setidaknya melepaskan diri dari cengkraman raja Dikyanus.

Dalam pengasingan tersebut, goa dijadikan tempat beristirahat mereka. Hingga pada keadaan tertidur, Allah memberikan kenyamanan untuk mereka sampai tanpa disadari mereka tertidur selama 390 tahun.

Singkat cerita, mereka terbangun dan keluar dari goa yang usianya sudah beratus-ratus tahun lamanya. Dalam keadaan lapar mereka pergi ke pasar untuk mencari makan. Kehadiran mereka ternyata menarik perhatian, hingga tersebar ke pemerintahan. Maka di panggil 7 pemuda tersebut menghadap pemerintah dan memberikan kesaksian. Raja terharu mendengar kisah keimanan mereka, sampai raja menawarkan mereka kehidupan di kerajaan dengan tetap mengimankan Allah, akan tetapi mereka menolak dan tetap hidup di goa, sampai akhir hayatnya.

_Relevansi Kisah_

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun