Beda tafsir dua kubu antara PSSI dan KPSI mengenai hasil kesepakatan JC di Kuala lumpur terutama menyangkut timnas seolah berpusat pada kata HARMONISASI. Sesuai kesepakatan, timnas berada dibawah yuridiksi PSSI sebagai federasi anggota FIFA dan mengenai permasalahan yang ada terkait timnas hendaknya diharmonisaikan oleh kedua kubu di dalam forum JC.
Saya mencoba menggali makna dari kata harmonisasi. Menurut buku Tesaurus Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Eko Endarmoko kita bisa melihat pemaparannya terkait kata tersebut:
HARMONISASI n: koordinasi, penyelarasan, penyerasian, sinkronisasi
PENGHARMONISAN n: persesuaian, rekonsiliasi.
MENGHARMONISKAN v: memadankan, memadu, menyelaraskan, menyerasikan, menyesuaikan, menyingkronkan.
HARMONIS a: berpatutan, cocok, koheren, kompatibel, konsisten, mengena, proporsional, seimbang, selaras
ket: a(anonim,adjective), n(noun, kt benda) v(verb,kt kerja)
Kembali ke topik di atas, sangat jelas bahwa kata yang sangat berperan adalah kata kerja(v) yaitu:
MENGHARMONISKAN: memadankan, memadu, menyelaraskan, menyerasikan, menyesuaikan, menyingkronkan =Â =) dengan dilandasi oleh semangat dalam kata(n) yaitu: HARMONISASI n: koordinasi, penyelarasan, penyerasian, sinkronisasi dan PENGHARMONISAN n: persesuaian, rekonsiliasi ==) hingga didapat suatu hasil yang anonim(a) yaitu: HARMONIS a: berpatutan, cocok, koheren, kompatibel, konsisten, mengena, proporsional, seimbang, selaras.
Di dalam kata harmonisasi terisi semangat rekonsiliasi  dan ini bisa menjelaskan mengapa AFC dalam suratnya kepada PSSI terkait hasil MoU tidak mencantumkan suatu sanksi apapun terkait dengan kegiatan harmonisasi ini. Karena sudah jelas, semangat rekonsiliasi lah yang dikedepankan.
Suatu sikap yang tidak bijaksana bilamana di dalam suasana rekonsiliasi bapak ketua PSSI dan jajarannya meminta revisi surat AFC dengan menambahkan kata sanksi bagi pihak lain bila tidak sejalan dengan pihaknya. Bukankah ini suatu ironi, proses harmonisasi belum dijalankan ,satu pihak sudah mengancam dengan segala cara.
Salam
sumber: Tesaurus Bahasa Indonesia, Eko Endarmoko terbitan Gramedia Pustaka Utama