Mohon tunggu...
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional Development - Sokrates - Binus Creates

Hanya ingin berbagai untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, khususnya dalam penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hargai Aturan

21 Mei 2020   22:40 Diperbarui: 21 Mei 2020   22:38 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari ini saya menemukan sebuah bukti akan kegagalan dunia pendidikan kita selama ini,ternyata hal sederhana sekalipun sangat sulit dipahami oleh masyarakat Indonesia. 

Mereka sulit memahami arti dari menggunakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan serta jangan mudik dan ketika diberikan pemahaman akan hal itu malah marah-marah, menantang petugas, bahkan ada yang sampai melakukan tindakan kekerasan dengan pemukulan. 

Apakah mereka memiliki pendidikan yang rendah? tidak juga, mereka memiliki gelar akademik dan menempati sebuah jabatan yang cukup bergengsi di negara ini artinya pendidikan kita mengalami kegagalan yang luar biasa dan akan membutuhkan waktu yang lama untuk memperbaikinya karena hal seperti itu aja sulit memahami apalagi hal yang lebih tinggi. 

Sangat dibutuhkan kerja keras untuk memberikan pemahaman akan pentingnya penggunaan masker, jaga jarak, jangan mudik pada situasi wabah covid 19 yang terjadi di negara kita saat ini. 

Miris rasanya, padahal sudah jelas-jelas dihadapan mereka terpampang angka-angka peningkatan jumlah pasien yang positif Covid 19, berapa yang sembuh dan berapa yang meninggal. Seperti hari ini, dimana jumlah yang bertambah meningkat tajam menjadi 973 orang. 

Anda boleh percaya atau tidak dengan data itu, silahkan anda beranggapan jika ini merupakan sebuah konspirasi atau apapun asumsi anda tetapi baiknya anda ikuti apa yang disampaikan oleh Pemerintah bukan mengandalkan ego sendiri karena itu akan merugikan orang lain dan membebani orang lain. 

Mungkin banyak warga negara yang paham atau paham tetapi pura-pura tidak memahami akan apa yang dimaksud oleh Gugus Tugas Penanganan Covid 19 tetapi rasanya anda pasti taulah jika semua warga negara harus taat akan aturan negara yang telah dibuat oleh Pemerintah karena itu semua dibuat untuk kepentingan rakyat banyak bukan untuk kepentingan perindividu. 

Apakah sesulit itu warga negara ini mentaati aturan? jika memang tidak mau taat aturan minimal hargai keringat para tenaga kesehatan yang berjuang untuk pasien Covid 19, hargai uang negara yang keluar untuk membiayai dampak dari Covid 19 dimana itu adalah uang rakyat yang dikumpulkan sedikit demi sedikit untuk membiayai operasional negara ini, hargai para tenaga pendidik yang berjuang mati-matian supaya peserta didik mereka dapat terus belajar walau jarak jauh, hargai pengorbanan dari seluruh komponen yang ada di negeri ini supaya segera lepas dari cengkraman Covid 19. Sederhana sekali yang diminta, hargai aturan yang dibuat.

Perjuangan melawan Covid 19 ini semakin berat karena yang dilawan bukan hanya virusnya tetapi virus ketidak pedulian dari masyarakatnya sendiri. Mungkin mereka menantikan angka kematian yang naiknya tinggi atau mungkin menunggu seperti di Italia, Amerika, Belgia dimana angka kematiannya sangat tinggi dan mereka berhasil melewatinya karena kepatuhan warganya bukan dan menahan ego masing-masing individu. Hargai aturan jika negara ini ingin bertahan dari tekanan. 

Jadilah warga negara yang hebat yang malu karena tidak taat aturan bukan warga negara yang bebal yang merasa diri hebat ketika mampu melawan aturan yang telah dibuat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun