Mohon tunggu...
Pocut Ghina Shabira
Pocut Ghina Shabira Mohon Tunggu... Psikolog - Mahasiswi

Traveler. Blogger. Bollywood Lover.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Veer-Zaara", Bukti Cinta Sejati Itu Nyata

18 Februari 2019   16:08 Diperbarui: 18 Februari 2019   16:09 3675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Veer-Zaara (2004)| www.yasrajfilm.com

Veer-Zaara. Kisah mengenai dua insan manusia yang menghadapi kehidupan asmara yang penuh lika-liku dengan latar belakang konflik antara India dan Pakistan yang masih berlangsung hingga saat ini. Kisah pasangan yang terpisah karena perbedaan budaya yang membuat mereka menelan pahitnya kenyataan dipisahkan oleh perbatasan negeri mereka selama 22 tahun lamanya.

Veer Pratap Singh, seorang pemimpin skuadron Angkatan Udara India. Ia sehari-hari bekerja sebagai pilot tim Search And Rescue yang menyelamatkan orang-orang yang mengalami kecelakaan. Sedangkan Zaara Hayat Khan, gadis berdarah Pakistan yang berasal dari keluarga politikus tersohor di Lahore, Pakistan. Ia merupakan putri tunggal dari pasangan Jehangir Hayat Khan dan Maryam Hayat Khan. 

Berawal saat Zaara dilanda duka cita akibat sang nenek kesayangannya pergi meninggalkan ia dan keluarga untuk selamanya. Karena ia merupakan cucu kesayangannya, sang nenek pun menitipkan wasiat kepada Zaara agar apabila ia meninggal dunia abunya ditaburkan di sungai di India. Zaara yang merasa sangat banyak berhutang budi kepada sang nenek, menuruti permintaan terakhirnya tersebut. Ia memutuskan pergi ke India seorang diri tanpa diketahui oleh kedua orang tuanya maupun keluarga besarnya yang lain.

Saat dalam perjalanan ke Pakistan, bus yang ditumpangi oleh Zaara tak disangka mengalami kecelakaan dan masuk ke sebuah jurang. Dan saat itu pula tim SAR dari Angkatan Udara India turun untuk menyelamatkan para penumpang yang masih terjebak di dalam jurang. Pertemuan pertama antara Veer dan Zaara pun terjadi. 

Veer yang bertugas turun langsung melalui helikopter menyelamatkan para penumpang. Ketika pertama kali melihat Zaara, entah mengapa Veer seakan langsung jatuh cinta kepada gadis tersebut. 

Mata coklatnya yang terlihat sayup karena ketakutan membuat hati Veer seakan tak bisa berhenti menatapnya. Namun, seketika perasaan itu hilang saat Zaara berteriak karena tas ranselnya terjatuh dari pegangannya. Veer yang tak mengetahui isi tas tersebut merasa kesal karena Zaara terkesan merepotkannya untuk kembali ke bawah mengambil tasnya. Mau tak mau, Veer menuruti permintaan gadis itu dengan perasaan marah.

Ketika malam hari, Zaara yang sedang mencari penginapan di sekitarnya bertemu kembali dengan Veer. Ia terlihat sedang bersantai sembari menikmati hidangan malam. Zaara mencoba menghampiri Veer untuk meminta maaf dan menjelaskan alasan mengapa ia bersikeras mempertahankan tasnya. Singkat cerita, Veer ikut menemani Zaara untuk menaburkan abu sang nenek.

Kemanapun Zaara pergi, Veer selalu mendampinginya. Kenangan-kenangan manis tercipta diantara mereka hanya dalam satu hari. Entah mengapa perasaan yang pernah menghampiri hati Veer ketika pertemuan pertamanya dengan Zaara kembali bersemi. Hingga pada akhirnya, ketika semua tujuan Zaara telah tercapai. Zaara sangat berterima kasih kepada Veer dan ia tidak tahu harus bagaimana membalas jasanya. 

Veer pun memberi permintaan kepada Zaara agar bisa membalas kebaikannya. Dan tak disangka, permintaannya cukup sederhana, namun mampu membuat Zaara bingung harus berbuat apa. Veer hanya meminta satu hari dari hidup Zaara untuk diisinya dengan kenangan manis seperti yang telah gadis itu lakukan kepadanya selama satu hari ini. Akhirnya Zaara memenuhi permintaan tersebut.

Veer membawa Zaara ke desa tempat ia tinggal. Disana ada sang paman dan bibi yang tinggal di rumahnya. Zaara pun dikenalkan oleh Veer kepada kedua orang yang dianggapnya seperti orang tuanya sendiri tersebut. Zaara disambut hangat oleh keluarga Veer. Sang paman mengajak Zaara berkeliling desa melihat pemandangan indah serta para penduduk yang sedang melakukan rutinitas mereka. Zaara sangat terkesan dan ia merasa India seperti tanah airnya, Pakistan.

Malam harinya, desa tersebut sedang mengadakan sebuah perayaan bernama Lohri atau Lodi. Zaara pun diajak oleh paman dan bibi Veer untuk turut memeriahkan acara tersebut. Ia mengenakan baju yang dipinjamkan sang bibi kepadanya. Zaara begitu bahagia malam itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun