Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Baktiku Negri kelompok 64 periode ke-5. PMM sendiri merupakan alternatif dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang terhambat akibat adanya pandemi COVID-19.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ajarkan cara membuat nugget dari jamur tiram. Pada umumnya nugget yang ditemui dipasaran berbahan dasar daging ayam atau sapi, namun kali ini mahasiswa UMM menggunakan jamur tiram sebagai bahan dasar pembuatan nugget. Inovasi ini dimaksudkan untuk memanfaatkan salah satu potensi daerah yaitu budidaya jamur tiram yang terdapat di dusun 1 Karya Makmur, desa Payo Lebar, kecamatan Singkut, kabupaten Sarolangun, Jambi. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari“Di dusun 1 ini terdapat budidaya jamur tiram dimana hasil jamurnya langsung dipasarkan tanpa diolah lebih lanjut. Kebanyakan dari masyarakat juga memiliki pengetahuan yang terbatas dalam mengolah jamur tiram, biasanya dijadikan sebagai lauk dengan cara ditumis. Padahal budidaya jamur tiram memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di desa Payo Lebar apabila masyarakat memiliki pengetahuan untuk mengolahnya menjadi produk yang lebih beragam.” ungkap Emilda Fitri, koordinator PMM 64 UMM.
“Selain itu, jamur tiram memiliki kandungan yang bergizi. Apabila diolah dengan cara yang berbeda tentunya akan menarik perhatian sehingga dapat meningkatkan minat anak-anak untuk mengkonsumsi sayuran terutama jamur tiram,” tambahnya.
Kelompok dengan Dosen Pembina Lapangan (DPL) Kardina Yudha Parwati, S.E., M.M ini mengajarkan pembuatan nugget jamur tiram kepada ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) desa Payo Lebar hari Minggu (23/8/2020).
Kegiatan ini berlangsung di kediaman ibu Agustina selaku ibu kepala dusun 1 dengan mengundang perwakilan dari 3 dusun lainnya di desa Payo Lebar, mengingat kondisi pandemi COVID-19 sehingga perlu mencegah terjadinya kerumunan.“Ibu-ibu yang hadir tentunya mendapat pembelajaran dari kegiatan ini. Dengan memproduksi sendiri insya Allah kita tau bahwa produk ini sehat untuk diberikan kepada keluarga kita,” ucap ibu Elis selaku ibu kepala desa Payo Lebar yang turut hadir dalam kegiatan ini.
“Apa yang diberikan adik-adik pada hari ini tentunya sangat bermanfaat untuk masyarakat. Dengan memberikan masukan dalam pembuatan nugget dari jamur tiram ini kita dapat memproduksi dan menjualnya sendiri sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Bahan pembuatannya juga mudah didapatkan dan ekonomis,” ucap ibu Darsih, perwakilan dari ibu-ibu PKK.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh kader Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ibu Tri Dianika. “Untuk standar makanan seperti ini yang jelas adalah kebersihan, kandungan, dan kualitas bahannya. Untuk produk frozen harus disimpan di tempat yang tertutup, kalau sudah dikeluarkan dari kulkas usahakan jangan dimasukkan lagi, jadi sebaiknya dikemas sesuai dengan kebutuhan,” sarannya pada saat wawancara dilakukan.
“Kegiatan ini sangat bagus, kebetulan beriringan dengan tujuan kita untuk memberi pangan aman kepada keluarga dan masyarakat. Kalau bisa kegiatan ini kedepannya dapat diimplementasikan menjadi usaha,” tambahnya. Dengan diajarkannya cara pembuatan nugget jamur tiram, masyarakat diharap dapat memanfaatkan dan mengembangkannya sebagai peluang usaha sehingga dapat memaksimalkan potensi juga meningkatkan perekonomian daerah pada desa Payo Lebar, terutama dimasa pandemi COVID-19.