Eran Batu, Enrekang.
Jumat, 07 Agustus 2020. Pandemic covid-19 memaksa ruang belajar anak-anak SDN 80 LiangBai pindah ke rumahnya masing-masing. Penerapan sistem belajar dengan metode daring mengakibatkan sulitnya anak-anak SD Â untuk mendapatkan materi pembelajaran dikarenakan jaringan internet. Salah satunya, seperti yang dialami anak-anak di desa Eran Batu Kec. Buntu Batu Kab. Enrekang.
Hal tersebut yang melatarbelakangi Mahasiswa KKN PMM kelompok 50 untuk membantu tim pengajar SDN 80 LiangBai dengan sistem belajar secara  luring. Proses belajar secara luring ini dilakukan dengan mengunjungi salah satu rumah siswa di setiap dusun dengan mendatangkan siswa sebanyak 1-5 orang saja.
Guru SDN 80 LiangBai, Hanaria mengungkapkan belajar dengan cara berkelompok sebenarnya tidak diizinkan oleh otoritas pendidikan di Kabupaten Enrekang. Namun, Lanjut dia, anak-anak sekolah terutama murid dari SDN 80 LiangBai, tetap berkumpul karena orang tua mereka tidak mempunyai gadget. Terbatasnya akses internet serta minimnya para orang tua siswa yang memiliki gadget, membuat pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak.
Anggota kkn pmm kelompok 50, dila mengungkapkan harapan kami  dengan adanya belajar secara luring ini anak-anak di SDN 80 liangBai tetap mampu meningkatkan kecerdasan,pengetahuan serta keterampilan yang sempat tertinggal pada saat covid-19 akibat keterbatasan fasilitas pendukung.
