Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang belum menyadari cara melindungi diri dan keluarga dari bahaya Covid-19. Hal ini juga terlihat di Desa Wado, Kec. Kedungtuban, Kab. Blora. Banyak masyarakat yang kurang peduli pentingnya mencuci tangan. Oleh karena itu, tim PMM Universitas Muhammadiyah Malang kelompok 15 berinisiatif membuat tempat cuci tangan sederhana dari pipa paralon. Pipa paralon dipilih karena selain murah juga pembuatannya tidak terlalu rumit sehingga nantinya warga bisa membuat secara mandiri.
Kegiatan dimulai dari pembuatan kerangka tempat cuci tangan bekerja sama dengan warga. Setelah selesai selanjutnya adalah penyerahan tempat cuci tangan kepada pihak Pemerintah Desa yang dilanjutkan dengan penempatan tempat cuci tangan di depan balai desa. Pada kesempatan itu, Pak Nur selaku Pihak perangkat desa memberikan apresiasi kepada mahasiswa PMM UMM atas kepedulian mereka untuk ikut membantu masyarakat sekitar dalam memutus rantai penyebaran  Covid-19.
Seperti yang kita tahu, dengan menjaga kebersihan sangat efektif untuk menangkal terjangan virus. M. Noval Zakaria, salah seorang anggota PMM kelompok 15 berharap, tempat cuci tangan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Desa Wado. "Tempat cuci tangan ini tidak hanya digunakan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 saja, tetapi semoga dapat digunakan juga sehari-hari sebagai bentuk kebiasaan melaksanakan program perilaku hidup bersih dan sehat".
Mahasiswa PMM UMM Â tidak hanya membuat tempat cuci tangan dari pipa paralon saja, tetapi ada beberapa Program Kerja (Proker) lainnya seperti memasang banner edukasi dan sosialisasi langsung berkeliling Desa Wado menggunakan mobil bak terbuka. Mahasiswa PMM UMM tidak sekedar mengedukasi, akan tetapi membantu masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan. Sama halnya seperti yang dianjurkan oleh Pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.